Oleh : Dr. Dudung Nurullah Koswara, M.Pd.
(Ketua DPP Asosiasi Kepala Sekolah Indonesia)
Dua kata yang menentukan integritas dan loyalitas kita. Kata itu adalah “Kehadiran” dan “Keterlibatan”. Betapa kehadiran dan keterlibatan kita dalam sebuah giat positif, menyangkut masa depan bangsa adalah utama. Termasuk kehadiran dan keterlibatan para pemimpin pembelajaran di Rakernas Asosiasi Kepala Sekolah Indonesia.
Mengapa semua kepala sekolah wajib hadir ? Diantara alasannya adalah terkait martabat dan kehormatan kepala sekolah sebagai pemimpin pembelajaran dalam menentukan arah masa depan pendidikan kita. Diperlukan silaturahmi, kolaborasi, visi yang sama menuju Indonesia Emas 2045.
Ungkapan bersatu kita teguh menjelaskan bahwa kebersamaan adalah kekuatan. Ungkapan domba yang terpisah akan dimangsa harimau menjelaskan pentingnya bersatu agar selamat. Ungkapan ekor mengikuti kepala menjelaskan kita semua harus satu komando, satu arah yang sama menuju masa depan yang lebih baik.
AKSI (Asosiasi Kepala Sekolah Indonesia) dalam giat Rakernas di Bali yang “wajib” diikuti semua kepala sekolah terutama perwakilan pengurus daerah mesti bersatu, tak ada yang terpisah (tak terlibat) dan wajib mengikuti arah organisasi, sesuai harapan semua kepala sekolah. Kepala sekolah yang bermartabat, kuat dan tangguh menghadapi segala jelimet dinamika pendidikan kita.
Perlindungan dan peningkatan kaspasitas kepala sekolah selain tugas negera, juga tugas organisasi (asosiasi) untuk terus bertransformasi meningkatkan peran dan martabat kepala sekolah sebagai pemimpin pembelajaran. Tidak ada kekuatan tanpa bersatu, kompak bersama, selain dalam kejamaahan dalam organisasi.
Organisasi mengajarkan “Satu Untuk Semua, Semua Untuk Satu”. Satu orang kepala sekolah di republik ini adalah bagian tak terpisahkan dari “keluarga besar” AKSI. Saling dukung, saling bela, saling belajar dan saling mengingatkan untuk lebih baik, ada dalam organisasi yang kita bangun bersama.
Kepala sekolah adalah “Mendikbud Kecil”. Ia adalah wajah Mendikbud yang ada di sekolah, wajah negara yang ada di daerah. Ketersambungan, kelindan dan keseiramaan kebijakan pemerintah/Kemdikbud Ristek harus terimplementasi oleh entitas kepala sekolah. Kehadiran Nadiem Makarim di Rakernas AKSI menjadi wajib dan harus!
Sakralitas Rakernas AKSI 2023 tak bisa dibantah. Pasca wabah Covid-19 lebih dari dua tahun kita “tiarap” dan saatnya para manajer, pemimpin pembelajaran mendapatkan pencerahan dan motivasi terbaik dari Mendikbud Ristek, Nadiem Makrim. Mengingat sakralitas dan strategisnya acara ini maka, Kepala sekolah wajib hadir, Mendikbud Ristek wajib hadir.
Ketika Bung Karno tahun 1945 memproklamirkan kemerdekaan RI maka tahun 2045, 100 tahun kemudian bangsa Indonesia wajib memproklamirkan diri sebagai bangsa terbesar dan terbaik. Wajib hadir periode “Indonesia Emas” di tahun 2045. Kesemuanya tergantung peran dan kekompakan entitas kepala sekolah sebagai pemimpin pembelajaran.
Kepala sekolah harus punya semangat, visi dan spirit 45. Spirit tahun 1945 dan spirit tahun 2045. Pertahanan negara terbaik era disrupsi bukan di TNI dan Polisi melainkan di proses pembelajaran. Proses pembelajaran suksesnya ditentukan oleh pemimpin pembelajaran. Bukan jenis senjata yang menentukan peperangan masa kini, melainkan jenis belajar di ruang kelas