Oleh : Dr. Dudung Nurullah Koswara, M.Pd.
(Praktisi Pendidikan)
Menarik diskusi di salah satu WAG bersama para pendidik. Ada tema yang menyentil tentang kehidupan dunia dan akhirat. Paradigma mainstream dunia ini adalah panggung sandiwara. Dunia ini bagaikan dimensi senda gurau dan sesaat. Sementara akhirat selama lamanya.
Paradigma baru yang konstruktif dan bisa membuat kita lebih baik adalah prinsip bahwa dunia lebih utama dari akhirat. Ini terasa radikal tapi bila kita telaah lebih esensial, bisa kita terima. Asbab akhlak kita di dunia maka akhirat akan kita dapat.
Bila hidup kita di dunia asal, ngasal dan leha leha, minus prestasi dan kontribusi, bisa jadi di akhirat pun kita akan masalah. Jadikan dunia sebagai kehidupan utama dibanding akhirat. Kitab suci dan para nabi diturunkan di dunia, bukan di akhirat. Artinya betapa utama dan jangan anggap enteng kehidupan dunia.
Dunia ini sementara, akhirat selamanya. Kehidupan akhirat tergantung bagaimana kehidupan kita di dunia. Dunia adalah penentu bagaimana kehidupan kita di akhirat. Tidak ada kebaikan akhirat tanpa kebaikan akhlak kita di dunia.
Dalam Kurikulum Merdeka proses layanan pendidikan lebih utama dari hasil atau produk. Ijazah tidak lebih penting dari kualitas akhlak anak didik. Proses belajar lebih utama dari selembar ijazah. Proses belajar yang baik akan mendapatkan ijazah yang baik.
Mari kita lebih mengutamakan kehidupan dunia dengan akhlak dan kontribusi terbaik bagi kehidupan sesama. Berbuat baik, ritual dan silaturahmi dengan sesama belum tentu kita dapatkan di akhirat. Kecuali semua masuk Surga dan bisa ketemu.
Hidup di dunia adalah utama karena dunia adalah pintu masuk ke akhirat yang sukses. Bila dunia diabaikan dan bahkan perbuatan kita menjauh dari ridha Ilahi, dapat dipastikan akhirat jadi derita tiada akhir. Waspada saat di dunia karena dunia adalah dimensi utama untuk masuk akhirat.
Akhirat kita tergantung bagaimana saat kita di dunia. Sementara dunia tidak dipengaruhi bagaimana kehidupan akhirat, karena dunia lebih dulu hadir dari akhirat. Utamakan kebaikan hidup di dunia. Jangan sampai kelak di akhirat ingin kembali ke dunia karena menyesal, menyia nyiakan dunia.
Dunia adalah kesempatan singkat, terbatas, penentu sukses akhirat. Dunia adalah utama dibanding akhirat, karena kehidupan akhirat ditentukan oleh kehidupan di dunia. Akhirat adalah lokus abadi, dunia adalah lokus sementara. Poin kita ada di dunia, akhirat adalah hasil. Proses selalu lebih utama dari hasil.
Ingat dari dunia yang sementara kita berjalan ke akhirat yang abadi Dari dunia segala hisab kita diperhitungkan. Saat saat dan detik detik di dunia menentukan keabadian akhirat. Dunia adalah utama. Dunia didapat akhirat didapat. Pastikan!