Oleh : Dudung Nurullah Koswara
Sejak kecil otak ini terinjeksi resonansi negatif dengan ungkapan, “Dasar China, dasar Yahudi”. Ungkapan stigmatik dan kebencian pada China dan Yahudi begitu mudah didengar. Waktu kecil Saya tak pernah mendengar ucapan atau ceramah yang mengapresiasi China dan Yahudi.
Bahkan di kampung tertentu ada ungkapan kode keras seorang suami pada istrinya dengan mengatakan, “Mau membunuh Yahudi”. Mengapa demikian ya? Sampai hal yang privat pun dikaitkan dengan bangsa Yahudi.
Memusuhi sebuah bangsa secara emosional adalah negatif. Beda dengan mempelajari dan berusaha lebih unggul dari bangsa lain adalah positif. Ketika dewasa, ternyata orang China dan Yahudi banyak yang baik dan unggul.
Bahkan ungkapan populer, “Tuntutlah ilmu sampai ke negeri China” harus dijadikan start positif agar kita terus belajar. Pelajari orang China dan orang Yahudi, pasti akan berdampak positif pada mentalitas bangs akita.
Mental emosional memusuhi dan mental rasional mempelajari adalah dua hal berbeda. Pasti ada oknum China dan Yahudi yang jahat dan sadis. Namun pasti pula ada yang baik dan kontributif pada kebaikan manusia.
Unikasi dua bangsa hebat, Yahudi dan China akan selalu menjadi kisah sejarah yang rumit. China penduduknya terbesar di dunia. Yahudi bisa dianggap terkecil di dunia. China dan Yahudi adalah dua bangsa yang dominan di dunia.
Memusuhi dan pembantaian pada orang Yahudi dan China terjadi dalam sejarah kelam dunia pada masa yang lalu. Saat ini era globalisasi, era disrupsi dan era kolaborasi, sebaiknya semua bangsa saling belajar dan mengapresiasi.
Semua bangsa, semua umat manusia berasal dari Bapak yang sama yakni Adam AS. Semua manusia berasal dari Khalik yang sama yakni Tuhan yang maha Esa. Semua manusia ingin merdeka dan lebih baik. Mental permusuhan dan eksploitasi satu bangsa pada bangsa yang lain harus dihentikan.
Ungkapan kontroversi dan debatable yang mengatakan “Jika Palestina dan Israel (Yahudi) berdamai, dunia akan kiamat” adalah sebuah ungkapan yang dapat dipastikan tidak benar. Logikanya peranglah yang akan membawa kiamat, bukan perdamaian.
Urusan kiamat adalah urusan dan hak dan kehendak Allah, Tuhan yang maha Esa. Allah tidak tergantung pada Yahudi dan Palestina. Palestina dan Yahudi adalah bagian kecil dari warga dunia, sebagaimana negara lainnya.
Semoga Palestina dan Israel (Yahudi) bisa berdamai pada saatnya. Tidak ada hal yang abadi di dunia ini. Hanya Allah, Tuhan yang maha Esa yang abadi. Tuhan kita adalah Allah yang maha Esa. Bukan nama bangsa atau nama negara.
Mengakhiri tulisan ini, semoga mental kita bertransformasi dari memusuhi menjadi mempelajari. Pelajari bangsa China yang menyebar ke mana-mana dan pelajari bangsa Yahudi yang dimusuhi dimana-mana.