Pewarta : Anis M
Kabupaten Bekasi – Ratusan masyarakat Indonesia Timur yang bergabung dalam Persatuan Indonesia Timur(Petir) yang di pimpin Ketum Alex Imanuel Kaju bersama seluruh masyarakat dari Indonesia Timur diantaranya, NTB, NTT, Maluku, Papua, Sulawesi dan Kalimantan meminta Kapolres Metro Bekasi menindak pelaku kekerasan, Intimidasi, Sara, perampasan yang diduga di dilakukan oleh salah satu oknum Ormas yang berada di Kabupaten Bekasi beberapa hari yang lalu.
Petir menuntut agar orang – orang yang berbuat tindakan tersebut segera di tangkap dan di proses sesuai dengan Hukum yang berlaku di Indonesia.
“Salah satu organisasi yang sudah melakukan pelanggaran Hukum terhadap saudara – saudara kami dan merugikan masyarakat sekitar serta mengganggu psikologi anak – anak dan ibu Hamil yang pada saat melihat dan menyaksikan kejadian kekerasan dan intimidasi yang terjadi saat kejadian itu, karena mereka membawa senjata tajam, merampas dan melakukan hal – hal di luar etika perikemanusiaan terhadap saudara saudara kami, harus segera ditangkap,” tutur Alex Ketum Petir.
Ia berharap Kapolres Metro Bekasi melakukan proses hukum yang seadil – adilnya dan tidak ada tebang pilih.
Kapolres Metro Bekasi, Kombes Gidion Arif Setyawan mengatakan, aksi damai Petir merupakan semangat buat Kepolisian untuk melakukan penegakan hukum seadil – adilnya.
“Tidak ada kata mundur buat saya untuk penegakan hukum, pastikan dan dukung kami di dalam proses hukum, karena Pembuktian itu sangat perlu untuk meyakinkan Kami,” tegasnya.
Dikatakan, Polres Metro Bekasi perlu bantuan dari masyarakat dengan kooperatif dalam memberikan keterangan dan clear, sehingga proses hukum bisa dilakukan dengan baik.
“Saya pastikan penegakan Hukum yang seadil adilnya, salam sehat buat teman – teman Petir yang sudah bisa menjaga Ketertiban dan keamanan dan melakukan Aksi Demo dengan baik,” tambahnya
Sementara Sekjen Forum Pemuda NTT, Bung Talla Alor menambahkan, orang Indonesia Timur, yakni NTB, NTT, Maluku, Papua, Sulawesi dan Kalimantan sudah bersatu.
“Kami akan merubah image masyarakat Ibukota yang menganggap kami orang Indonesia Timur identik dengan kekerasan, premanisme atau pembuat onar,” ucapnya.
Untuk itu, lanjutnya, dengan adanya Wadah (Petir) ini pihaknya sangat berharap agar bisa mengontrol Kami agar bisa berbuat yang terbaik buat Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) yang sama – sama kita cintai bersama.