Pewarta : Arief
Kabupaten Sukabumi – Peristiwa Gempa Bumi yang terjadi Senin (21/11/2022) siang dengan pusat Gempa berada di 10 KM Barat Daya Kabupaten Cianjur, Provinsi Jawa Barat, menyebabkan jatuhnya korban jiwa dan kerusakan infrastruktur dibeberapa daerah di Jawa Barat, termasuk Kabupaten Sukabumi.
Dampak Gempa berkekuatan 5,6 Magnitudo tersebut dapat dilihat dibeberapa lokasi diwilayah Kab.Sukabumi, dan yang terparah adalah diwilayah Kecamatan Sukalarang karena berbatasan langsung dengan Kabupaten Cianjur.
Menurut informasi dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sukabumi, tercatat jumlah rumah yang mengalami kerusakan mencapai 681 unit.
“Data ini masih sementara, karena kami masih melakukan assessment terkait kerusakan akibat dampak Gempa M 5,6 yang berpusat di Kab.Cianjur,” ucap Bupati Sukabumi, H.Marwan Hamami, Rabu (23/11/2022).
Ratusan rumah yang rusak tersebut, lanjutnya, tersebar di 19 kecamatan.
“Untuk kecamatan yang paling parah yakni Kecamatan Sukalarang dengan jumlah rumah yang rusak sebanyak 179 unit, kemudian Kecamatan Kadudampit sebanyak 154 unit dan Kecamatan Nagrak terdapat 132 unit yang rusak,” ungkapnya.
Akibat kejadian ini, 58 kepala keluarga (KK) harus diungsikan ketempat yang lebih aman, sementara korban luka sebanyak 11 orang dengan rincian satu luka sedang dan 10 luka ringan.
“Korban luka akibat tertimpa puing bangunan rumah dan seluruhnya sudah mendapatkan penanganan petugas medis, sementara untuk korban jiwa hingga saat ini belum ada laporan,” tambahnya,
Disebutkan, selain bangunan rumah, ada 6 (enam) bangunan sekolah yang rusak dan 10 unit sarana ibadah seperti masjid dan musholla. “Getaran Gempa juga merusak akses jalan di Kecamatan Gunungguruh,” ujarnya.
H.Marwan Hamami meminta masyarakat untuk mewaspadai kemungkinan bencana lanjutan, mengingat tingginya intensitas hujan yang berpotensi mengguyur wilayah Sukabumi.
“Kepala Perangkat Daerah, Camat, kepala Desa harus On Call 24 Jam, kita bantu warga yang terkena dampak, terutama warga Kabupaten Sukabumi, selebihnya bergeser ke Cianjur untuk membantu,” ucapnya lagi.
Dikatakan, daerah pusat bencana akan menjadi perhatian semua orang, sehingga daerah terdampak akan sedikit terlupakan.
“Kita fokus pada warga Kabupaten Sukabumi dulu, setelah itu kita bantu daerah lain,” pungkasnya.