Jumat, Desember 6, 2024

Negeri Urimesing Akhirnya Memiliki Raja Definitif

Pewarta – Roy P

Kota Ambon – Setelah hampir 39 tahun tidak memiliki Raja definitif, akhirnya Pj.Wali Kota Ambon, Bodewin M. Wattimena melantik Yohannes Tisera, sebagai Raja Negeri Urimesing, dengan menitipkan empat tugas penting yang harus dijalankan selama menjalankan tugasnya dalam masa jabatan 2022/2028.

Hal utama yang diminta Wattimena adalah, diawal masa jabatannya, Tisera diminta untuk mempersatukan segala perbedaan faham yang sedang terjadi, serta memulihkan hubungan sedang rengang lantaran penentuan mata rumah parenta.

“Tugas pertama Pak Buke (nama panggilan Tisera) adalah lakukan konsolidasi, rekonsiliasi seluruh masyarakat, pastikan bahwa yang tidak sepakat kemarin, kini sepakat setelah ada pelantikan ini, karena hanya dengan cara itu kita bisa bangun negeri ini,” tegasnya, saat pelantikan, di Dusun Seri, Negeri Urimesing, Kecamatan Nusaniwe Kota Ambon, Selasa (15/11/2022).

Selain itu, lanjutnya, ada empat tugas yang harus dijalankan oleh Raja Definitf yang baru bersama dengan Saniri Negeri, yakni pertama, khususnya untuk para saniri, lakukan pengawasan sesuai ketentuan peraturan yang berlaku terhadap kinerja kinerja kepala pemeritah negeri beserta perangkatnya.

“Lakukan pengawasan terhadap seluruh aset Negeri Urimesing termasuk hak ulayat yang terbagi pada lima dusun yakni Tuni, Mahia, Kusu-kusu, Siwang, dan Seri sesuai dengan aturan pembagian aset negeri baik berupa tanah atau yang lainnya,” terangnya.

Kedua, harus ada rapat antara saniri, raja, dan tokoh-tokoh tertinggi yang berada pada kelima dusun apabila inigin mengambil keputusan terkait dengan pelepasan aset dalam bentuk apapun.

“Jika akan dilepaskan kepada pemerintah negeri, terlebih dahulu harus memiliki persetujuan berma ileh lima dusun, saya ingatkan itu,” tegas, Wattimena.

Selanjutnya, yang ketiga, dirinya berharap ditahun yang akan datang Pemerintah Negeri dan Pemkot Ambon dapat bekerja sama untuk memecahkan Negeri Urimesing menjadi beberapa desa administratif tanpa mengubah dan menghilangkan hak ulayat dan adat-istiadat Negeri Urimesing.

“Dan yang keempat jadilah pemimpin yang adil dalam menjalankan tugas dan tanggung jawabnya mempin negeri ini,” tandasnya.

Wattimena berharap, dalam menjalankan tugas yang diembankan, Tisera sesuai dengan aturan yang berlaku dan ditetapkan.

“Menjadi pemimpin itu tidak gampang hanya karena Tuhan berkenan kita bisa jadi pemimpin, karena itu seluruh proses yang dilakukan kedepan, lakukan itu dengan takut Tuhan dan menghormati leluhur yang sudah membangun negeri ini,” pungkasnya.

Related Articles

Media Sosial

0FansSuka
0PengikutMengikuti
0PelangganBerlangganan
Google search engine
Google search engine
Google search engine
Google search engine

Berita Terbaru