Pasca Laporan ke Polisi, Wali Siswa VS Kepala SMAN 1 Pemulutan Selatan, Berakhir Damai

  • Whatsapp
banner 768x98

Pewarta : Heri Kusnadi

Kabupaten OganIlir – Pasca membuat laporan polisi terkait penamparan yang dilakukan Kepala SMAN 1 Pemulutan Selatan terhadap 32 siswa, wali siswa akhirnya sepakat untuk berdamai dengan Masnawati selaku Kepala SMAN 1 Pemulutan Selatan.

Hal itu dilakukan setelah adanya proses mediasi yang diadakan oleh guru-guru SMAN 1 Pemulutan Selatan dengan para orang tua siswa yang ditampar oleh Masnawati. Kegiatan tersebut berlangsung di Aula SMAN 1 Pemulutan Selatan, Senin, (19/9/ 2022).

Diskusi antara wali siswa dan kepala sekolah ini ditengahi oleh Pengawas Wilayah Ogan Ilir dari Dinas Pendidikan Provinsi Sumatra Selatan, Chandera Dewi. Usai pertemuan, kepada awak media, Dewi menegaskan, persoalan guru dan siswa ini sudah dinyatakan clean and clear serta tak ada permasalahan lagi.

“Semua pihak saling memaafkan dan peristiwa ini jadi bahan instrospeksi bagi guru khususnya di SMAN 1 Pemulutan Selatan,” ucap Dewi.

Untuk merealisasikan perdamaian tersebut, para orang tua yang sudah terlanjur membuat laporan ke Polres Ogan Ilir, Jumat, 16 September 2022 lalu, berencana akan menarik laporan pada sore ini.

Suasana mediasi tersebut sempat berlangsung alot, terutama ketika para orang tua mempertanyakan kepada Masnawati alasan menampar seluruh siswa Kelas XI IPS 2 tersebut. Padahal, siswa di kelas tersebut tidak seluruhnya bersalah.

Para wali siswapun merasa keberatan dengan tindakan Masnawati yang menampar anak mereka yang tidak bersalah. Seperti diungkapkan Johan, salah seorang wali siswa mengaku keberatan anaknya ditampar kepala sekolah, padahal anak tersebut tak melakukan kesalahan.

“Apo benar anak kami melanggar galo? Seharusnyo yang dienjuk sanksi itu yo yang bersalah bae, jangan yang idak bersalah keno sasaran jugo,” tanyanya.

Kendati sempat terbawa emosi, namun Johan tak lupa mengucapkan terima kasih kepada Kepala Sekolah dan guru-guru SMAN 1 Pemulutan Selatan yang telah mendidik anak mereka hingga saat ini.

“Tapi kalau nampar siswa yang tidak bersalah, kami keberatan,” tegasnya.

Di hadapan para orang tua, Kepala SMAN 1 Pemulutan Selatan, Masnawati menjelaskan, bahwa tamparan yang diberikannya kepada 32 siswa Kelas XI IPS 2 ini bertujuan untuk mendidik, tidak ada tujuan untuk menyakiti para siswa.

“Awalnya saya mendapatkan laporan dari guru ada yang makan di kelas, sampahnya berantakan. Ada yang merokok di kelas, kemudian nendang-nendang meja saat jam pelajaran,” terang Masnawati.

Sebelum para siswa mendapat hukuman, lanjut Masnawati, dia mendapat laporan ada siswa yang merokok di kelas. Namun saat diperiksa, tak ada satupun siswa di kelas tersebut yang mengaku sehingga semua dihukum.

“Saat ditanya, tidak ada yang mengaku dan kompak menutupi. Kami ini mendidik, sama sekali bukan menyakiti,” tegasnya.

Bahkan, menurut Masnawati, seorang guru berhenti mengajar karena tak tahan dengan kenakalan siswa.

“Guru itu sampai menangis curhat ke saya. Dia sekarang berhenti mengajar,” tutup Masnawati.

banner 728x90

Pos terkait

banner 728x90