Pewarta: Arif
Koran SINAR PAGI (Sukabumi)-, Lembaga Tes Masuk Perguruan Tinggi (LTMPT) telah mengumumkan Top 1.000 Sekolah Tahun 2022 Berdasarkan Nilai Ujian Tulis Berbasis Komputer ( UTBK ). Tahun ini capaian SMAS Pesantren Unggulan Al Bayan Sukabumi meningkat peringkatnya berdasarkan nilai UTBK dari siswa didiknya.
Kepala SMAS Pesantren Unggulan Al Bayan, Sukabumi, Wakil Bendahara FKSS Jabar, Drs. H. Heriyanto M.Pd menyampaikan pertama pihak sekolah bersyukur dengan prestasi itu. Karena untuk masuk 1000 sekolah terbaik secara nasional menurut Lembaga Tes Masuk Perguruan Tinggi, itu tidak mudah. “Tahun sebelumnya sekolah ini sempat masuk ke peringkat 85 dan saat ini menjadi ke 34 secara nasional. Kalau di tingkat provinsi dari peringkat 9 sekarang ke 4 terbaik se Jawa Barat,” jelasnya saat wawancara khusus bersama media cetak dan online Koran SINAR PAGI (6/9/2022)
Menurutnya prestasi yang diraih tersebut, hasil dari kerjasama guru, wali murid dan siswanya. Khusus di SMAS Pesantren Unggulan Al Bayan, pihak sekolah berupaya mendorong untuk target terbaik perihal Nilai Ujian Tulis Berbasis Komputer sejak siswa masuk kelas 10. Mereka mulai dibiasakan menerima soal-soal yang kesulitannya tinggi atau Higher Order Thinking Skill. Kami juga menyiapkan guru yang secara khusus untuk mendidik siswanya mengikuti Kompetisi Sains Nasional (KSN) atau Olimpiade Sains Nasional.
Selanjutnya siswa yang telah diterima selama 5 semseter sudah dilatih dengan berbagai soal untuk meningkatkan kecerdasannya. Sedangkan pada semester 6 dievaluasi atau review dengan Try out atau latihan mengerjakan berbagai jenis soal menjelang persiapan ujian akhir dan tes masuk ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi. Para siswa di semester 6, hampir 12 kali Try Out dengan jangka waktu 2 minggu sekali.
Tidak hanya itu, kurikulum dan proses pendidikan yang dijalankan di sekolah atau diberikan kepada siswanya hasil kolaborasi dari pendidikan berbasis pesantren dan kurikulum modern terbaru saat ini. Dengan penerapan 20% kegiatan belajar mengajarnya berisi keagamaan untuk pembentukan akhlak terbaik siswanya. Pihak sekolah terus berupaya mengarahkan siswa untuk beprestasi dalam bidang akademik, spiritual / ibadah dan wawasan jurusan setelah lulus atau peta pendidikan masa depan siswanya. Kami selalu mentargetkan 100 persen siswa lulusan Al Bayan diterima oleh perguruan tinggi negeri yang dituju.
Drs. H. Heriyanto M.Pd menjelaskan SMAS Pesantren Unggulan Al Bayan mengutamkan Management Customer satisfaction atau kepuasan orang tua murid menitipkan anaknya ke sekolah. Sehingga jika ada keluhan kami langsung respon dengan cepat. Baik dari orang tua ke pihak sekolahnya atau siswa kepada guru di kelasnya. Apalagi guru-guru di sini itu mereka adalah yang lolos seleksi dari ribuan guru. Misalnya saat kami membuka lowongan bagi profesi guru. Ada 1500 peminatnya, padahal pihak sekolah hanya membutuhkan 17 guru.
Mereka para guru secara rutin dievaluasi perihal kinerja mutu penididikannya. Misalnya melalui program diklat yang dilaksanakan setiap 3 bulan sekali. Dengan menghadirkan narasumber / pemateri dari UNJ, UPI, Pengawas dari Dinas, Fasilitator atau tenaga ahli kurikulum dari Kemendikbud RI. Selain itu para pengajar juga dibiasakan untuk mau belajar secara mandiri dan bagi guru yang berprestasi diberi hadiah untuk melanjutkan kuliah S2 atau S3.
Informasi yang dihimpun koransinarpagijuara.com dari data yang ada jumlah peminat orang tua siswa menitipkan anaknya ke SMAS Pesantren Unggulan Al Bayan, jumlahnya 1:6. Mereka terlebih dahulu diseleksi secara ketat. Setelah diterima, para siswa diarahkan untuk adaptasi dengan mengekplorasi sekolahnya hingga mereka merasa nyaman berada di lingkungan barunya. Mereka dibimbing untuk kemandirian, tanggung jawab, bermental juara, disiplin sholat tahajud, puasa sunah dan memiliki hafalan minimal 1 juz.
Saat ini jumlahnya ada 805 siswa, ada kouta 10% bagi siswa keluarga tidak mampu atau beasiswa pelajar beprestasi lainnya yang disediakan sekolah. Para lulusannya difasilitasi untuk memperoleh beasiswa kuliah melalui program beasiswa pemerintah, seperti LPDP atau Lembaga Pengelola Dana Pendidikan khusus kuliah ke luar negeri dan beasiswa bagi pelajar berprestasi ke perguran tinggi di Indonesia.
Dari banyaknya prestasi yang diraihnya, hal itu menjadi daya tarik pihak pemerintah pusat atau mentri pendidikan, kepala daerah / gubernur, kepala dinas pendidikan Jawa Barat dan tokoh nasional secara langsung mengunjungi sekolah tersebut.
