Jebolnya Bank CIJ Dinilai Lalai dan Ceroboh, Oknum Orang Dalam Diduga Kuat Terlibat ?

  • Whatsapp
banner 768x98

Keterangan Foto : Ilustrasi

Pewarta : Tono Efendi

Koran Sinar Pagi, (Kota Tasikmalaya),- Ketua LSM Jaringan Nurani Rakyat (JANUR), Uus Firman SE menilai, Jebolnya PT. BPR Cipatujah Jabar Perseroda (Bank CIJ) Tasikmalaya akibat kredit fiktif yang disalurkan ke 3 CV di Kabupaten dan Kota Tasikmalaya, tak luput dari kelalaian serta lemahnya pengawasan. Bahkan Uus menduga, mulusnya aliran pencairan dana kredit fiktif ini tak lepas dari keterlibatan orang dalam di Bank CIJ itu sendiri.

“Jelas ini sebuah kelalaian dari Bank CIJ, jika tidak lalai, teliti dan tidak ceroboh dalam menilai suatu calon nasabah atau kreditur, rasa rasanya tidak akan terjadi sebuah bank bobol hingga milyaran rupiah. Dan tentunya modus operandi tersebut dilaksanakan secara terorganisir, masif dan struktur oleh oknum oknum tertentu, termasuk oknum orang dalam,” kata Uus kepada koran Sinar Pagi, Kamis (14/7/2022) sore tadi.

Bahkan Uus berharap, jika kasus ini sudah masuk ke ranah Kejaksaan Negeri Tasikmalaya, untuk segera dilakukan penyelidikan lebih mendalam lagi, karena bukan tidak mungkin akan menyeret pelaku pelaku baru lainnya.

Jika kasus ini tidak dituntaskan di ranah Kejari Tasikmalaya, Uus berjanji akan membawa dan melaporkan kasus ini ke Kejati bahkan bila perlu hingga Kejagung RI sekalipun, tegas Uus dengan nada serius.

Dari penulusuran wartawan dilapangan, serta informasi yang berhasil dihimpun, ternyata kerugian Bank CIJ mencapai saat ini baru tercatat sekitar Rp.7 Milyar dari kasus kredit fiktif. Bahkan dari info yang diserap, oknum B Kepala Pemasaran dan Marketing Bank CIJ kini sudah di non job kan, termasuk oknum marketing dalam lainnya F yang diduga berhasil meraup keuntungan pribadi sekitar 700 jutaan, dan saat ini sudah yang bersangkutan sudah di non aktifkan dari bank CIJ. Dengan demikian menambah kayakinan, jika ada orang dalam Bank CIJ yang diduga kuat ikut terlibat.

Aliran dana kredit fiktif ini pun, menurut keterangan salah satu rekanan yang disebut sebut ikut terlibat, ternyata dari jumlah dana keseluruhan yang dicairkan, pihak rekanan tidak menerima sejumlah uang yang dituduhkan, melainkan oknum staff pembangunan berinisial D lah yang mengatur segalanya.

“Jujur sebagai rekanan yang dituduh terlibat menikmati, ternyata rekanan kini merasa terdzolimi. Malah pembagian uangnya di atur oleh D disalah satu kantor notaris di Jl RE Martadinata saat itu. Pokoknya nanti kita akan buka bukaan di kejaksaan, siapa siapa saja yang menikmati uang ini baik dari kalangan oknum orang dalam CIJ hingga oknum beberapa pejabat dan mantan pejabat kota Tasik. Kalo oknum staff pembangunan D sudah jelas yang paling banyak menerima,” terang salah satu rekanan yang enggan disebutkan dulu jati dirinya kepada wartawan.

Sementara itu, oknum staf pelaksana di Bagian Pembangunan Setda Kota Tasikmalaya berinisial D, saat dihubungi wartawan melalui pesan What’s App Pribadinya di nomer 0812-1814-1***, Kamis (14/7/2022) malam pukul 22.04 WIB, yang bersangkutan tidak menanggapi, padahal posisi handphone sedang aktif.

Begitu pula saat di hubungi ke kantornya di bagian pembangunan dan rumah kediamannya disalah satu perum di wilayah kecamatan Indihiang, yang bersangkutan sudah tidak masuk kantor hampir sebulan lebih, begitu pula dirumahnya pun menurut tetangga, duda beranak tiga itu sudah jarang pulang kerumah.

“Sudah lama rumahnya kosong, soalnya kalau malam lampunya gelap, ada kayanya sebulan mah. Tapi kata tetangga lain, kalaupun ada pulang, paling suka tengah malam itupun hanya sebentar dengan sepeda motor,” kata tetangga D yang mengaku heran tidak seperti biasanya jarang pulang seperti ini. (***)

banner 728x90

Pos terkait

banner 728x90