Pewarta : Jeky EPSA
Koran Sinar Pagi, Sumedang,- Berawal dari niat ingin melestarikan warisan budaya leluhur maka Bunda Gayatri (43) warga Desa Margamukti mulai menginisiasi pengelolaan lokasi Lebak Macan yang berada di Dusun Balong, Rt 06/Rw.02, Desa Margamukti, Kecamatan Sumedang Utata, Kab. Sumedang, Jawa Barat. Pengelolaan itu diawali tahun 2017 saat Kades Margamukti dijabat oleh Maman Suparman dan sejak itu usai lokasinya ditata maka didirikanlah saung dan juga bangunan penunjang lainya di area tersebut. Namun diakui Gayatri dilokasi itu sebelum nya sudah ada beberapa makam leluhur yang berjumlah 9 makam.
” Awalnya di tahun 2017 saat kepala desa Bapak Maman kami mengajukan legalilsasi atas pengelolaan lokasi Lebak Macan yang luas nya mencapai 74 tumbak jaraknya sekira 200 meter dari Kantor Desa Margamukti untuk dikelola menjadi kampung adat bernama Sir Tembong Agung, ujar nya kepada koransinarpagijuara.com, ( Kamis, 23/6/22).
Kemudian lanjut dia, Pak Kepala Desa Maman pun saat itu menyetujui dan mendukung penuh hingga terealisasi lah pengelolaan Lebak Macan menjadi kampung adat dengan nama Sir Tembong Agung. Namun diakuinya kondisi lokasi itu sangat rimbun pepohonan hingga perlu membersihkan lokasi tersebut.
” Awal nya lokasi Lebak Macan itu rimbun tak terurus bahkan dari informasi warga lokasi itu selain angker juga suka terjadi kejadian mistis yang aneh – aneh”, ungkap Gayatri yang biasa dipanggil Bunda.
Dari tempat angker itu kini lokasinya mulai beranjak sering dikunjungi orang. Namun diungkapkan Bunda untuk ke arah sana bukan merupakan hal yang mendadak, tetapi berawal dari proses meditasu minta petunjuk kepada Alloh Subhanahu Wata’ala.
Setelah mendapat petunjuk, ungkap nya, ternyata disana selain bisa dijadikan kampung adat juga menyimpan situs yang hingga kini mungkin belum terungkap.
” Ada sembilan makam dilokasi itu dan yang paling utama Makam Eyang Haji yang kini sudah dipagari besi.Namun siapa yang memagari besi hingga kini pun masih misteri”, ungkap nya.
Untuk menuju lokasi itu kini satu – satu nya jalan hanya melalui jalan gang Gapura Dusun Balong, lalu sekitar 50 meter ada Pos Ronda, belok kanan dan sekitar 150 meter lagi sampailah dilokasi itu.
Ketertarikan Bunda Gayatri mengelola lokasi Lebak Macan, diungkapkan dia, adanya beberapa makam yang bisa dijadikan salah satu penghasilan warga.
” Misal nya kalau dikelola dengan baik maka tempat itu bisa dijadikan tempat wisata rohani. Dengan banyak nya pengunjung ke sana oramg – orang diseputar lokasi bisa mendapatkan penghasilan dari parkir atau juga jual makan dan minuman ringan seperti yang terjadi daerah lain. Hingga suasananya akn lebih hidup”, pungkasnya.