Minggu, Februari 9, 2025

Mendulang Rupiah Dengan Budidaya Talas Beneng

Oleh : Sugama, CDKW III

Talas Beneng adalah salah satu komoditas tanaman pangan yang sedang gencar-gencarnya dikembangkan masyarakat. Talas ini memiliki nama latin Xanthosoma undipes, merupakan salah satu kekayaan sumberdaya nabati lokal Indonesia.

Talas dengan ukuran raksasa ini awalnya berupa tanaman liar yang dimanfaatkan masyarakat jaman dahulu sebagai pangan alternatif ketika masa paceklik tiba.

Nama Beneng sendiri merupakan singkatan dari Besar dan Koneng (kuning dalam bahasa Indonesia). Hal tersebut terlihat dari ukuran umbinya yang lebih besar di atas rata-rata umbi talas pada umumnya, yaitu dengan panjang sekitar 120 cm dan ukuran lingkar luar umbi mencapai 15 cm, dengan bobot umbi 40-50 kg pertanaman. Daging umbi bagian dalam Talas Beneng berwarna kuning.

Umbi Talas Beneng merupakan umbi batang, yakni umbinya muncul sampai ke atas permukaan tanah mengikuti pertumbuhan batang tanaman. Jadi dapat memanjang atau meninggi sesuai tinggi pohon talas.

Tanaman talas ini disukai oleh masyarakat karena mudah untuk dibudidayakan, serta tidak sulit dalam pemeliharaannya dan tidak banyak hama penyakit yang menggangu pertumbuhannya. Selain itu talas beneng juga disukai karena selain umbinya, daunnya pun laku dijual serta pangsa pasarnya sangat menggiurkan.

Pemanfaatan umbi talas beneng banyak diolah masyarakat menjadi keripik talas. Namun banyak juga masyarakat yang menjadikannya sebagai pangan alternative. Kebanyakan umbi talas digunakan untuk dijadikan tepung, untuk indiustri makanan. Tepung tersebut digunakan untuk membuat berbagai macam olahan makanan seperti brownis, kue kering dan lain-lain.

Sedangkan daun talas beneng yang berukuran besar ini dimanfaatkan oleh beberapa perusahaan sebagai bahan baku tembakau herbal, karena kelebihannya tidak mengandung nikotin sehingga lebih aman untuk digunakan.

Budidaya Talas Beneng

Cara budidaya talas beneng tidaklah rumit sebab tidak memerlukan perlakuan khusus. Talas beneng dapat tumbuh dengan baik di dataran rendah ataupun dataran tinggi. Namun demikian pertumbuhan yang paling baik pada ketinggian sekitar 500 – 600 m. dpl.

Pada ketingian diatas 600 m. dpl baik untuk pertumbuhan daun namun kurang baik untuk pertumbuhan umbi, dan sebaliknya pada ketinggian dibawah 500 m. dpl baik untuk pertumbuhan umbi tapi kurang baik untuk pertumbuhan daunnya.

Menurut kebiasaan yang dilakukan petani talas beneng di Kampung Sayang, Desa margaluyu, Kecamatan Sukaraja-Sukabumi, budidya talas beneng lebih bagus dilakukan dibawah naungan yaitu sekitar + 60 %, baik dibawah naungan tanaman kayu-kayuan maupun tanaman buah-buahan, karena talas ini menyukai lingkungan yang lembab.

Untuk lahan yang subur dengan keadaan semak-semak/rumputnya yang tidak terlalu tinggi, lahan tidak perlu diolah dan dibersihkan, cukup dibuatkan lubang tanaman dengan ukuruan 20x20x20 cm. dengan jarak tanam 1 x 1.5 meter bila pola tanamnya tumpang sari dengan kayu-kayuan ataupun buah-buahan (Agroforestry).

Penanaman talas dilakukan pada awal musim hujan. Sebelum bibit talas ditanam kedalam lubang tanam di masukan pupuk kandang yang sudah matang sekitar 2 kg/lubang. Bibit yang digunakan sebaiknya adalah bibit mahkota, agar pertumbuhannya lebih cepat.

Bibit mahkota adalah bibit yang berasal dari tanaman talas beneng yang telah dibuang/dipotong umbi dan daunnya tapi masih disisakan perkarannya.

Sekitar dua bulan setelah tanam, bibit talas sudah mulai tumbuh, berbarengan dengan tumbuhnya tanaman talas tersebut maka rumput disekitar tanaman sudah dapat dibersihkan, manfaatnya adalah untuk mengurangi persaingan tumbuh dengan talas itu sendiri.

Pemeliharaan tanaman selanjutya adalah pemberian pupuk kandang setiap tiga bulan sekali, sebaiknya hindari penggunaan pupuk kimia dan obat-obatan lainnya, untuk menjaga kualitas daun talas tersebut, yang akan digunakan sebagai bahan baku tembakau herbal.

Pemeliharaan lainnya dapat dikatakan tidak ada sebab ukuran daun talas yang lebar-lebar dapat menekan pertumbuhan rerumputan di bawahnya, sedangkan untuk serangan dari hama dan penyakit tanaman tidaklah signifikan.

Panen Talas Beneng

Berdasarkan pengalaman petani talas beneng di Desa Margaluyu, Kecamatan Sukaraja, pada umur empat bulan tanaman talas beneng sudah punya daun sekitar 4-5 daun, dan sudah dapat dipanen daunnya, selanjutnya pengambilan daun dapat dilakukan sebanyak satu sampai dua daun, dan disisakan tiga daun perpohon.

Untuk panen daun selanjutnya dapat dilakukan tiap dua mingu sekali, dengan jumlah daun yang diambil sama yaitu, satu sampai dua daun per pohon, dengan menyisakan tiga daun per pohonnya. Atau pengambilan daun dapat juga dilakukan setiap bulan dengan jumlah daun yang diambil dua sampai tiga daun, sehingga dalam luasan lahan sebesar satu hektar dengan jarak tanam 1 x 1,5 meter, jumlah populasi tanaman talas sekitar 6.660 pohon. Dari luasan satu hektar tersebut dapat dipanen daun talas beneng sebanyak 14.000 19.000 daun.

Biasanya berat dua daun talas beneng sekitar 1 kg, sehingga dalam satu bulan dapat dipanen daun talas sebanyak 7 s/d 9.5 ton, atau bila di rupiahkan dengan harga Rp.1.000,- per kilogram daun basah, maka didapat sekitar Rp.7.000.000,- s/d Rp.9.500.000,- per ha./bulan.

Setelah tanaman berumur dua tahun keatas maka umbi talas beneng sudah dapat dipanen. Bobot umbi talas per pohon dapat mencapai sekitar 40 kg/tanaman. Sehingga dengan populasi tanaman per hektar sekitar 6.660 tanaman maka didapat tonase umbi per hektar sebesar 266 ton.

Harga umbi talas beneng yang diberikan oleh PT.Sinar Bulan sabit (PT. SBS) perusahaan yang menaungi petani talas beneng di Desa Margaluyu Kec.Sukaraja, saat ini adalah sebesar Rp.1.000,- per kilogram. Dengan demikian bila dirupiahkan dari hasil panen umbi talas beneng dalam luasan lahan satu hektar akan didapatkan cuan sebesar Rp.266.000.000,- per dua tahunan.

Hasil lain yang akan di dapat dari budidaya talas beneng adalah berupa bibit talas, baik yang berupa bibit mahkota, maupun bibit dari tunas. Bibit mahkota harganya sekitar Rp. 3.000,-, sedangkan bibit yang berasal dari tunas harganya sekitar Rp.1.000,-

Related Articles

Media Sosial

0FansSuka
0PengikutMengikuti
0PelangganBerlangganan
Google search engine
Google search engine
Google search engine
Google search engine
Google search engine
Google search engine
Google search engine
Google search engine
Google search engine
Google search engine
Google search engine
Google search engine
Google search engine
Google search engine

Berita Terbaru