Kamis, September 11, 2025

Anak SMK/SMA Dilarang Demo

Oleh : Dr. Dudung Nurullah Koswara, M.Pd
(Praktisi Pendidikan)

Kadisdik Jawa Barat Dedi Supandi sigap dan proaktif menindaklanjuti edaran Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemdikbudristek) terkait larangan anak didik SMA/SMK mengikuti demonstrasi mahasiswa yang digelar Senin (11/4/2022) di Istana Negara, Jakarta.

Jawa Barat, DKI Jakarta dan Banten berisiko adanya anak didik SMA/SMK terprovokasi mengikuti demo bersama mahasiswa. Adanya seruan dan ajakan demo pada siswa SMA/SMK adalah sebuah kesalahan. Mengapa ? Anak SMA/SMK adalah manusia belum dewasa.

Untuk menjadi pekerja saja seorang anak dibawah usia 18 tahun adalah salah, apalagi diajak demo. Bila terjadi hal-hal yang tidak diinginkan terjadi pada anak sangat berisiko. Anak tidak boleh dilibatkan dalam urusan orang dewasa. Apalagi adanya kemungkinan “politisasi” anak didik.

Demo terbaik bagi anak didik SMA/SMK adalah demo pembelajaran project. Bahkan yang paling baik adalah mendiskusikan “Kisah Demo Mahasiswa 11 April 2022” di ruang kelas. Kaitkan dengan pelajaran PKN, sejarah kebangsaan kita dan dinamika entitas mahasiswa.

Wiranto menyatakan demo saat ini lebih pada mendemo wacana. Demo pada sesuatu yang masih opini politik, produk politisi senayan. Bukan ucapan atau lontaran Presiden Jokowi terkait 3 periode. Bahkan sebelumnya Jokowi mengatakan ada orang-orang bermasalah cari muka, merusak nama baik dirinya.

Menurut Adian Napitupulu bila demo terkait naiknya harga BBM maka zaman Soeharto dan zaman SBY jelas jauh lebih berlipat kenaikan harga BBM. Ia menjelaskan silahkan pelajari diantara tiga Presiden RI lompatan harga BBM tertinggi masa Presiden siapa. Ia menjelaskan Presiden Soeharto dan SBY kenaikan BBM jauh lebih tinggi.

Kalau kita baca jejak digital terkait penundaan pemilu malah partai PDIP yang menolak, padahal pengusung Presiden Jokowi. Penolakan PDI P didukung pula oleh partai PKS. Artinya PDIP, PKS dan Jokowi sendiri menolak penundaan pemilu. Usulan ini pertama kali diucapkan Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar atau Cak Imin.

Bila mahasiswa demo wajar dan ini dinamika biasa dunia kemahasiswaan. Walau pun BEM UI tidak mengikuti demo dan tidak ikut campur dengan BEM SI. Tentu tidak semua mahasiswa dari sejumlah perguruan tinggi ikut demo. Beda saat mendemo Bung Karno dan Soeharto suara mahasiwa seolah tidak terbelah.

Dinamika para petualang politik Senayan dan dinamika para pendemo adalah hal biasa. Itulah realitas demokrasi dan kegenitan politik. Semoga para mahasiswa tetap objektif dan dan besok tidak ada yang menjadi korban dari dinamika politik. Apalagi bulan suci Ramadhan, haus dan lapar tentu akan menimpa pendemo yang berpuasa.

Demo tanggal 11 besok adalah “tamparan” bagi para politisi dan penguasa agar jangan main-main dan seriuslah dalam menjalankan amanah dari rakyat. Walau pun seolah demo besok adalah “mendemo dinamika” dari pemikiran para politisi pragmatis yang berwacana nekat melanggar konstitusi.

Presiden Jokowi sendiri sekali lagi tidak pernah mengucapkan dan berkeinginan menjadi Presiden 3 periode. Dr. Denny JA menuliskan ada dua realitas politik pada Jokowi. Pertama keinginan memendekan dengan menurunkan Jokowi dan kedua memanjangkan kekuasaan Jokowi dengan 3 periode.

Menurutnya ini adalah masalah “memanjangkan” dan “memendekan” kekuasaan. Sebaiknya pilih jalan tengah saja. Ikuti konstitusi. Mahasiswa demo tanggal 11 bermuatan turunkan Jokowi yang kurang dipercaya. Sementara entitas kepala desa sangat percaya dan menyebutnya sebagai “Bapak Pembangunan Desa” dan lanjutkan 3 periode.

Kembali ke judul, urusan demo jangan bawa-bawa anak didik. Biarkan orang dewasa berdinamika atau bermanuver. Biarkan entitas kepala desa dan mahasiswa punya sudut pandang berbeda. Semua manusia faktanya adalah modus. Jangan sampai modus bercampur pulus.

Waspadalah para mahasiswa. Selamat berjuang menyuarakan aspirasi sesuai umur. Ingat! Banyak sekali pejabat hari ini dan sudah pensiun awalnya adalah pendemo ulung. Saat menjabat dan punya kursi empuk, tertidur pulas lupa rakyat. Nikmatilah demo karena lebih heroik dari duduk di kursi empuk. Asal jangan bawa bawa anak SMA/SMK !

Related Articles

Media Sosial

0FansSuka
0PengikutMengikuti
0PelangganBerlangganan
Google search engine
Google search engine
Google search engine
Google search engine
Google search engine

Berita Terbaru