Pewarta: Dwi Arifin
Koran SINAR PAGI (Bandung Barat)-, Dalam rangka mewujudkan sekolah sebagai organisasi pembelajaran berbudaya literasi. Cabang Dinas Pendidikan Wilayah VI mengadakan program literasi sekolah bertajuk “Lentera Mahardika (Literasi untuk Bersama Mewujudkan Masyarakat Pembelajar Terus Berkarya)”. Dilaksanakan serentak di 15 titik dan diikuti oleh 1500 orang. Targetnya terkumpul ribuan tulisan karya Guru dan Tenaga Kependidikan (GTK) dan peserta didik dari setiap satuan pendidikan di wilayah Kabupaten Bandung Barat dan Kabupaten Cianjur.
Tujuanya perwakilan guru yang hadir dalam kegiatan tersebut dapat mendesiminasikan dan mengajak kepada warga sekolah (Kepala Sekolah, Guru dan Siswa) untuk menghasilkan karya dalam bentuk produk tulisan yang nantinya dapat dipublikasikan melalui Program Lentera Mahardika. Acara sosialisasi Lentera Mahardika berlangsung di aula SMAN 2 Lembang, Selasa, 29 Maret 2022.
Kepala SMAN 1 Lembang, Drs. H. Suhendiana Noor, M.M.Pd selaku koordinator wilayah 3 (Lembang dan Parongpong) menjelasaksan kegiatan ini sebenarnya kegiatan-kegiatan gerakan literasi sekolah yang memang sudah lama tidak berjalan, tetapi dengan gebrakan Kepala Cabang Dinas Pendidikan Wilayah VI, Jawa Barat, Endang Susilastuti, SE, M.M.Pd. Gerakan literasi yang memang belum berkembang dengan baik, digabungkan dengan adanya kegiatan membaca dan menulis yang dimasukkan dalam suatu aplikasi “Lentera Mahardika (Literasi untuk Bersama Mewujudkan Masyarakat Pembelajar Terus Berkarya)” jelasnya kepada media cetak dan online di ruang kerja kepala SMAN 2 Lembang
Kalau kita dituntut untuk mampu menghasilkan karya tulis, maka kita harus giat membaca. Karena kita butuh referensi tambahan untuk setiap karya tulisnya. Maka melalui program ini akan menghasilkan guru & siswa, semuanya untuk bisa menulis dan berliterasi. Selanjutnya di suatu saat setelah 3 bulan itu diharapkan memanen hasilnya berupa tulisan dalam buku atau digital. Terutama dalam aplikasi “Lentera Mahardika” yang tujuannya adalah menerapkan kebiasaan menulis bagi kepala sekolah, guru, siswa dan warga sekolah. Sosialisasi “Lentera Mahardika” ini dilaksanakan di SMA Negeri 2 Lembang dan dihadiri 34 perwakilan sekolah.
Awalnya untuk mensukseskan programnya, pihak Cabang Dinas membentuk dulu tim 45 yang terdiri dari kepala sekolah, pengawas dan guru untuk setiap wilayah kerjanya. Mereka yang akan melatih menulis dan bagaimana juga mengupload di aplikasinya. Selanjutnya membuat akun untuk seluruh warga sekolah, baik guru, kepala sekolah, siswa, dan tenaga pendidikan. Semuanya difasilitasi untuk memiliki akun sendiri, sehingga mereka bisa mempublikasikan karyanya. Misalanya praktik baik, maupun pengalaman pribadi mengajar di kelas, lalu puisi atau cerpen dan karya tulis lainnya.

Kepala SMAN 2 Lembang, Lina, S.Pd, M.T, mengungkapkan gerakan literasi Lentera Mahardika ini merupakan satu gerakan yang mendukung Dinas Pendidikan dan ibu gubernur Atalia Ridwan Kamil sebagai bunda literasi Jabar untuk menumbuhkan kegiatan literasi di sekolah. Sebagai pelaksana program kita harus loyal untuk bisa masuk dalam program Jabar juara ini yang secara langsung dipimpin oleh Kepala Cabang Dinas Pendidikan Wilayah VI, Jawa Barat, Endang Susilastuti, SE, M.M.Pd. Apalagi anggota tim 45 yang ikut melaunching Lentera Mahardika, diantaranya ada 3 guru dari SMAN 2 Lembang.
Sebelum mererka dipilih menjadi pemateri, mereka mengikuti training of trainer untuk memberikan sosialisasi kepada sekolah-sekolah yang ada di wilayah kabupaten Bandung Barat maupun Cianjur. Guru-guru muda yang terpilih dari SMAN 2 Lembang merupakan guru yang sangat mudah berkembang lalu dipromosikan. Selain menjaga sopan santun, dari segi etika personalnya punya kemampuan mau belajar, semangat tinggi untuk mau berbagi ilmu dan ikut serta sebagai guru penggerak.
Menurut Lina langkah mereka merupakan suatu wujud dari bagaimana kita menjadi manusia yang bermanfaat memberikan semangat dan support kepada yang lain. Dan terbiasa harus ikhlas saat memberikan ilmu dan waktunya.
Lina menyampaikan khusus kegiatan literasi di SMAN 2 Lembang sudah menghasilkan antalogi puisi berjudul “Serenade” yang diterbitkan PT. Nyala Masadepan Indonesia. Itu merupakan buah karya dari kegiatan membaca yang beriringan pada waktu dhuha. Terbiasa menulis puisi, cerpen dan artikel. Dan memperingati hari besar bahasa indung atau peringatan hari besar lainnya yang berhubungan dengan literasi setiap tahunnya.

Lina menyimpulkan dengan kita sering menulis banyak hal yang kita dapatkan atau bermanfaat luas yang kita bisa lakukan. “Karena kalau gajah mati meninggalkan gadingnya, manusia mati meninggalkan tulisan-tulisannya yang sangat bermanfaat, itu yang kita harapkan” ucapnya