Pewarta: Dwi Arifin
Koran SINAR PAGI (Kota Bandung)-, Mengacu kepada data Badan Pusat Statistik (BPS) Jabar di bulan Februari 2021, sekitar 14,7 persen pengangguran disumbang oleh lulusan SMK. Hal itu menjadi tantangan terbesar untuk bidang Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan (PSMK) Dinas Pendidikan Jawa Barat (Disdik Jabar) dalam menurunkan tingkat pengangguran terbuka (TPT).
Melihat persoalan itu, Edy Purwanto Kepala Bidang (Kabid) PSMK Disdik Jabar, terus berupaya dan bahu membahu dengan berbagai stakeholder memangkas pengangguran dari lulusan sekolah kejuruan.
Edy pun mengungkapkan hal itu terjadi, di antaranya imbas dari pandemi Covid-19. Karena tidak sedikit perusahaan di Jabar yang gulung tikar, sehingga terjadi pemutusan hubungan kerja (PHK).
“Jadi pas saya masuk menjadi Kabid PSMK, kita pada konteks yang pertama, pengangguran versi TPT tahun 2021 per Pebruari mencapai 14,7persen,” kata Edy, di ruang kerjanya, Sabtu (12/3/2022).
Lebih lanjut dirinya mengutarakan bahwa SMK yang ada di Jabar tetap harus mampu menyiapkan siswa-siswinya untuk siap bekerja.
“Artinya kalau melihat bekerja dalam kontek itu (di saat Pendemi Covid-19) akan makin sulit. Maka kita gerakan dengan cara lain, yang pertama menggunakan konteks Sekolah Pencetak Wirausaha (SPW), kita punya target dalam satu tahun dari bulan Juli 2021 sampai Juli 2022 bisa tercapai sebanyak 50.000, siswa,” kata Edy.
Oleh sebab itu program SPW bisa menjadi salah satu pemecah akar permasalahan yang ada. Pihaknya juga membuat tim SPW yang berada di bawah naungan PSMK Disdik Jabar.
Kini program SPW di Jabar sudah berjalan selama delapan bulan dan diikuti sekitar 30.000 siswa dari berbagai SMK. Dari sisi jumlah SMK di Jabar, saat ini ada sekitar 288 SMK negeri dan 2666 SMK swasta.
“Hampir 3000 SMK di Jabar dan itu menjadi tantangan tersendiri. Kita lihat di tahun 2022 (bisa mencapai target 50.000 siswa). Berikutnya tentunya meningkatkan APK (angka partisipasi kasar) dan APM (angka partisipasi murni). Tentunya itu tidak bisa sendiri ada runutan dari PAUD, SD, SMP, SMA dan SMK tapi kalau melihat yang dikerjakan oleh kita ya yang sesuai dengan tugas PSMK Disdik Jabar,” ungkap Edy.
Masih kata Edy bagaimana cara mencetak wirausaha meskipun siswa di saat pandemi banyak belajar di rumah, salah satu caranya bisa mengikuti program usaha melalui link YouTube PSMK Disdik Jabar, di https://youtube.com/channel/UCHlfQLdSvkUhH_pAtZ3gy7w.
“Anak-anak juga diajari bagaimana usaha, memasarkan produk. Ada pemateri dari praktisi, praktik baik dari anak-anak yang sudah berhasil menjadi wirausahawan. Dilaksanakan seminggu sekali setiap hari Selasa dari pukul 14.00 sampai pukul 16.00, mereka bisa mengikuti melalui zoom atau YouTube PSMK Disdik Jabar,” imbuhnya.
“Ke depan mereka juga bisa jualan di rumah secara online. Bahkan kini wartawan makin banyak mewartakan beritanya secara online. Ya anak-anak juga diajarkan dengan itu (berjualan online) mengikuti perkembangan jaman,” kata Edy.
Dengan cara seperti itu, menurut Edy siswa-siswi SMK nantinya tidak hanya bekerja di industri, tapi juga di rumah, bahkan bisa menciptakan lapangan pekerjaan.
Masih berkaitan dengan SPW kata Edy, sekolah juga digerakan, ada hubungannya dengan PPK BLUD.
“Di tahun 2021, di Jabar ada 35 sekolah Badan Layanan Umum Daerah atau BLUD dilaunching, sehingga nanti produk-produk SMK bisa dinikmati oleh masyarakat. Dengan ada BLUD maka pencatatan keuangan menjadi pencatatan keuangan daerah sehingga bisa lebih dirasakan kemanfaatan oleh masyarakat juga sekolah,” terang Edy.
“Itu dua program yang sedang kita galakan untuk mengurangi tingkat pengangguran, itu paling penting,” katanya.
Disinggung mengenai SMK di Jabar yang bekerjasama dengan Shopee dalam hal market place atau toko online, Edy jelaskan, merupakan wujud lain dari sekolah pencetak wirausaha dan kurikulum bisnis digital. Terlebih di SMK ada kompetensi Keahlian Bisnis Daring dan Pemasaran.
Pelatihannya sendiri sudah dilaksanakan dari bulan Januari 2022 dengan durasi selama enam sampai 12 bulan. Pogram pelatihan kelas bisnis digital ini merupakan kerja sama antara Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Barat dengan Shopee Indonesia.
Adapun jumlah SMK yang terlibat dalam kerja sama ini sebanyak 206 sekolah kejuruan. Dari jumlah tersebut, ada sekitar 406 guru yang mengikuti training of trainer. Sedangkan jumlah siswa yang akan mengikuti pelatihan sekitar 26.312 siswa.
Diketahui sebelumnya Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil meluncurkan kelas perdana kurikulum bisnis digital bagi siswa SMK di Jawa Barat, di SMK Negeri 1 Bogor, Selasa (11/1/2022).