Pewarta : Awing
Kabupaten Jeneponto – Forum Pemuda dan Mahasiswa Turatea Kab.Jeneponto menggelar aksi demo untuk kedua kalinya, mereka meminta Kejaksaan Negeri Jeneponto mengusut tuntas kasus dugaan penualahgunaan anggaran Dana Desa, dibeberapa desa, khususnya Desa Maero tahun anggaran 2021, Senin (6/12/2021)
Korlap aksi, Yudistira dalam orasinya mencurigai, Alokasi Dana Desa dan Dana Desa tahun 2021 diduga telah terjadi tindak pidana korupsi dalam pelaksanaanya, karena beberapa item kegiatan tidak realisasikan sebagaimana mestinya, diantaranya pembangunan posko covid, dana bumdes, dan proyek lainnya dibeberapa dusun yang dianggap tidak sesuai dengan perencanaan.
“Kepala Desa Maero dalam penggunaan anggaran aloksi dana desa dan dana desa berpotensi melakukan korupsi, karena dalam prakteknya berkolaborasi dengan adik kandungnya sendiri yang statusnya sebagai bendahara,” ucapnya.
Dia berharap pihak Kejaksaan bisa menyediki berbagai persoalan yang ada di Desa Maero termasuk penjualan alat combine yang berstatus bantuan dari Dinas Pertanian Tahun Anggaran 2017.
“Kemudian kami curiga bahwa Kades Maero yanh juga berstatus sebagai Ketua Gapoktan Maero Jaya telah menjual combine tersebut,” tegasnya.
Disebutkan, bantuan pemerintah dalam bentuk apapun tidak boleh diperjual belikan, tambahnya.
Berikut pernyatakan sikap dari Forum Pemuda dan Mahasiswa Turatea,
1. Meminta kepada Kejaksaan Negeri Kabupaten Jeneponto secara tegas memeriksa Kepala Desa Maero, terkait dugaan penyalahgunaan Dana Desa,
2. Copot Kepala Kejari Jeneponto apabila tak mampu membina stafnya dengan baik,
3. Meminta kepada Kepala Kejari Kabupaten Jeneponto untuk menindaklanjuti dugaan tindak pidana korupsi Rumah Gepeng,
4. Meminta kepada Kajaksaan Negeri Jeneponto untuk secara massif mengawasi penggunaan alokasi dana desa dan dana desa.
“Demikian surat pernyataan sikap ini kami sampaikan, dan apabila dalam waktu 7×24 jam pihak kejaksaan tak melakukan upaya apapun, maka kami kembali menggelar aksi lanjutan dengan massa yang lebih banyak,” ujarnya.
