Pewarta : Arief
Kota Sukabumi – Ikan gabus atau channa yang memiliki bentuk serta warna dan tingkah laku unik, lebih ke jenis ikan predator, kini bukan lagi sekedar menjadi ikan untuk dikonsumsi, namun jadi ikan hias yang banyak diburu para pecintanya, tidak hanya di Indonesia, tapi juga manca negara.
Pasar Ikan Gabus hias yang terus menggeliat ini menjadi peluang bisnis menjanjikan ditengah pandemi Covid-19. Seperti yang dilakukan Ajie Tria Subagja (24) warga Nyomplong Kulon, Kel.Benteng Kota Sukabumi.
Dalam kesehariannya, pria muda yang masih betah melajang ini, disibukan dengan merawat puluhan ikan gabus hias miliknya, mulai dari memberinya makan, membersihkan tank (aquarium), hingga memasarkannya.
Diungkapkan, di rentang waktu 4 tahun dirinya menjalani bisnis ini, kendati mengalami penurunan akibat pandemi Covid-19, omzet yang dihasilkannya dalam satu bulan masih terbilang cukup bagus, yakni dikisaran Rp.4.000.000 sampai Rp.5.000.000,-
Angka tersebut diakuinya jauh menurun dari penghasilannya saat pandemi Covid-19 belum melanda, “Diawal pandemi memang sempat down (jatuh drastis), bahkan saya hampir gulung tikar, tapi karena selain untuk bisnis, saya juga pecinta ikan Channa, ya dijalani saja, dan Alhamdulillah tahun ini mulai membaik lagi,” katanya.
Dia mengaku membandrol harga ikan peliharaannya ini mulai dari puluhan ribu, ratusan ribu hingga jutaan rupiah, disesuaikan dengan ukuran dan warna serta motif yang timbul pada tubuh ikan tersebut.
“Ukuran panjang dan warna juga motif yang ada pada ikan sangat mempengaruhi harga jual, semakin cantik warna dan motif yang timbul maka akan semakin tinggi nilai jualnya,” ungkap Ajie.
Dalam pemasarannya, dimasa pandemi Covid-19 ini, Ajie mengaku memilih menggunakan media sosial, baik facebook ataupun instagram.
“Dari awal berbisnis Ikan Channa ini, sebenarnya saya sudah memanfaatkan media sosial untuk pemasaran, namun setelah pandemi lebih difokuskan lagi di medsos, setelah ada kesepakatan baru kita ketemuan,” tuturnya.
Menurutnya, orang suka dengan ikan channa selain karena warna dan motifnya yang cantik juga perawatannya mudah.
“Dalam aquarium kita tidak perlu pakai air rator atau filter, bahkan dalam kondisi air keruh sekalipun, yang penting buat kondisi aquarium sesuai habitat, hingga mereka bisa merasa nyaman,“ ujarnya.
Ia berharap, pandemi Covid-19 yang sudah berjalan 2 tahun ini segera berakhir, sehingga berbisnis dengan lancar seperti dulu.
“Mudah – mudahan tidak ada lagi gelombang berikutnya dari Covid-19 ini, kami pelaku usaha kecil sudah capek, gerak jadi serba terbatas,” tandasnya.
