Pewarta : Arief

Kota Sukabumi – Seiring dengan melonjaknya kasus Covid-19 dalam beberapa waktu terakhir yang diperparah dengan keterbatasan kapasitas rumah sakit dan tempat isolasi, akibatnya, warga yang positif Covid-19 tanpa gejala dan pasien suspek yang kontak erat, terpaksa harus rela menjalani isolasi mandiri di rumah masing – masing.

Agar pasien tidak merasa terkucil dan menjadikan sakit yang dideritanya sebagai sebuah aib, pasien Covid-19 sangat membutuhkan dukungan atau support system, baik dari keluarga, kerabat, maupun masyarakat sekitar.

Seperti halnya yang terjadi diwilayah RW 07 Kelurahan Benteng, Kecamatan Warudoyong, Kota Sukabumi, dimana Panji Eca, selaku Ketua RW, memanfaatkan Karang Taruna dan tim sosial Brengo (Babarengan Gope), sebagai relawan Covid-19, untuk melayani warganya yang tengah melaksanakan Isolasi Mandiri (Isoman).

“Mereka kita jadikan relawan, untuk bersatu membantu warga lain yang tengah berjuang melawan virus corona, terutama warga yang tengah menjalani isolasi mandiri (isoman) di rumah,” ungkapnya saat ditemui disela – sela kesibukannya membagikan Bantuan Sosial Tunai bagi warganya, Minggu (01/08/2021).

Tim Relawan Covid-19 RW 07 ini bergotong royong menyuplai makanan siap santap, mulai dari makanan ringan hingga makanan berat, tanpa membedakan sekat sosial maupun agama, siapa pun mereka akan dibantu selama memang membutuhkannya.

“Kami membuat group Whattsapp yang isinya tim relawan (Brengo dan Karang Taruna) serta warga yang tengah melakukan Isolasi Mandiri, apapun kebutuhan mereka, kecuali obat – obatan, karena itu ranah tim medis, kita upayakan untuk sediakan,” tambahnya.

Ditengah semangat kebersamaan ini, lanjutnya, dia selalu mengingatkan agar tim relawan tetap menjaga jarak dengan pasien yang dibantunya, demikian pula sebaliknya, dirinya selalu memberi pengertian kepada pasien Isoman untuk sementara tidak berusaha malakukan kontak dengan orang disekitarnya.

“Ini dilakukan untuk memutus mata rantai penularan virus corona, karena beberapa pasien yang tengah Isoman ini tertular saat membantu pasien Covid-19 yang dibantunya,” terang Panji.

Diakuinya, kesadaran masyarakat dalam menerapkan standar protokol kesehatan 5 M (Memakai Masker, Mencuci Tangan, Menjaga Jarak dan Mengurangi Mobiltas) diwilayahnya masih rendah.

“Untuk memakai masker saat keluar rumah saja kadang warga malas, padahal saya yakin mereka pasti tahu kasus Covid-19 saat ini masih tinggi,” ujarnya.

Kendati demikian, tambahnya, pihaknya tidak putus memberikan himbauan agar warga tidak abai terhadap protokol kesehatan.

“Kita akan terus berupaya memberikan himbauan dan edukasi baik secara lisan maupun melaui pemasangan pamflet himbauan “Kawasan Wajib Masker” dan media lainnya, soal realisasinya kita kembalikan kepada warga sendiri, ” katanya.

Sebagai orang yang aktif dibidang sosial, Panji bersama dengan tim nya tengah mencari para penyintas Covid-19, yang rela menyumbangkan darahnya (Plasma Konvalesen) untuk membantu pengobatan pasien Covid-19.

“Kami sedang mencari para penyintas atau orang yang pernah positif Covid-19 untuk menyumbangkan plasma darahnya, karena ini akan menjadi antibodi dan bisa membantu proses pengobatan pasien Covid, tentu dengan kriteria yang harus dipenuhi,” katanya.

Diakhir perbincangan, Panji berharap agar kesadaran warganya tentang protokol kesehatan terus meningkat, sehingga wilayahnya bebas dari Virus Corona.

“Ayo bersatu melawan Virus Corona, jangan abaikan protokol kesehatan, kita ubah perilaku demi kebaikan bersama, sayangi keluarga dan masyarakat sekitar,” tandasnya.

Berita Utama ##covid-19 ##ISOLASI MANDIRI ##JAWA BARAT ##KOTA SUKABUMI