Huruf yang merupakan benda mati, seolah-olah menjadi hidup mampu berbicara dengan manusia ketika tersusunya kata-kata dibaca olehnya. Selain itu orang yang sudah meninggal, namun tulisanya dibaca orang yang masih hidup. Jadi jalan silahturahmi pemikiran antara keduanya. Diantara unsur keindahan dari karya jurnalistik dari sebuah tulisan adalah mengedepankan kata-kata yang serupa, rangkaian kata yang menjadi syair-syair menyentuh hati. Dan relevansi kalimat, argumentasi logis, kesinambungan paragraf, juga merupakan bagian dari unsur seni.
Tulisan juga bisa menjadi kepuasan tersendiri bagi si penulis, ketika keindahan tulisan dinikmati pembaca. Selain itu juga tulisan menjadi jalan silahturahmi kaum intelektual yang tak dibatasi ruang dan waktu. Dan menulis menurut ilmu biologis dapat meningkatkan kecerdasan hingga daya ingat. Kerena menulis merupakan proses mengasah otak. Selain itu hasil dari tulisan yang menjadi sejarah akan menumbuhkan kenangan yang tak akan habis saat dibagikan ke orang lain melalui membacanya.
Banyak sekali tokoh dunia yang menginspirasi dan memberikan inspirasi tentang tulisan-tulisan dan karya-karya yang dihasilkan. Saat penulisnya sudah meninggal, ternyata tulisannya tetap bertahan hidup karena dibaca oleh masyarakat. Sehingga pemikiran orang yang sudah mati, namun pemikirannya telah diabadikan melalui tulisan akan berpindah lalu tumbuh pada akal pembacanya, orang yang masih hidup. Salah satunya tokoh dunia dan sekaligus ularma besar itu adalah Imam Al-Ghazali. Beliau diakui dunia sebagai penulis sekaligus ulama yang hebat, dengan hasil karya kelilmuannya tersebut ternyata sampai saat ini diakui tetap relevan untuk menjadi rujukan keilmuan dan inspirasi oleh siapa saja yang menginginkannya.
(Ditulis oleh: Dwi Arifin Jurnalis Media Cetak & online)