Terkait Perseteruan Guru dan Aparat Desa Cijalingan, Anggota DPRD Kab.Sukabumi Buka Suara

Pewarta : Ayi Suherman

Koran SINAR PAGI, Kab Sukabumi – Anggota DPRD Kabupaten Sukabumi dari Fraksi Demokrat, Badri Suhendi menyayangkan dengan sikap perilaku yang ditunjukan aparat Desa Cijalingan, Kecamatan Cicantayan, Kabupaten Sukabumi, terhadap seorang guru SMPN 1 Cijalingan.

“Menurut saya hal yang wajar, ketika warga mengutarakan aspirasinya, ini zamannya demokrasi, zamannya media sosial, sehrusnya aparatur desa harus lebih santun, lebih beretika dalam menanggapi aspirasi warganya, bahkan harusnya dia memberikan penghargaan dan penghormatan, karena masyarakatnya peduli terhadap kondisi desanya, bukan malah mengedepankan arogansi,” ujarnya, kepada koransinarpagijuara.com, Minggu (14/3/2021).

Ia meminta kepada perangkat desa, maupun Kecamatan, bahkan Pemerintah Kabupaten untuk membuka ruang, ketika ada masyarakat yang menginformasikan, kondisi infrastruktur didaerahnya yang belum memenuhi harapan.

“Tentu ini harus menjadi pembelajaran yang baik kedepannya dalam mengambil langkah, mari kita saling bahu – membahu membangun daerah yang kita cintai,” tuturnya.

Lanjut Badri, besok, Senin (15/03/2021), anggota DPRD Kab Sukabumi melalui Komisi I dan IV akan mengundang semua pihak yang terkait untuk Rapat Dengar Pendapat terkait hal ini di Pendopo Sukabumi

“Untuk Pak Eko nggak usah takut dan menjadi beban, apalagi Ketua DPRD sudah turun kelapangan, dan akan mencari solusi terkait infrastruktur yang ada didaerah situ (Cijalingan) seperti apa kedepannya,” pungkasnya.

Ditempat terpisah, Ketua Fraksi Gerindra, DPRD Kab.Sukabumi, Usep Wawan berharap, dalam RDP yang akan dilaksanakan besok, dapat menggali hingga ke akar permasalahannya.

Usep khawatir ada sesuatu terkait pembangunan infrastruktur di desa tersebut, sehingga yang bersangkutan tersulut emosi saat ada salah satu warga yang mencoba mengingatkan melalui postingan di media sosial (facebook).

“Melalui RDP, saya berharap akan dapat menggali hingga ke akar permasalahannya, saya menilai respon yang diberikan aparatur desa tersebut sangat berlebihan dalam menanggapi aspirasi warganya,” ucapnya melalui sambungan telepon selular, Minggu (14/03/2021).

Melihat kondisi jalan yang rusak parah, Usep menganggap perlu ada evaluasi terhadap penggunaan Dana Desa dan APBDesa serta dana – dana lainnya sesuai dengan peraturan Kemendes Republik Indonesia di Desa Cijalingan.

Sebelumnya diberitakan, seorang guru yang diketahui bernama Eko, didamprat aparat Desa Cijalingan gara-gara menggugah video jalan rusak ke media sosial Facebook. Dalam potongan video yang beredar, tampak aparat desa memarahi Eko dengan kata – kata yang tidak pantas, karena menganggap unggahan videonya di Facebook tidak etis.

Pos terkait