Pewarta: Dwi Arifin
Koran Sinar Pagi (Kota Bandung)-, Kehadiran kepala dinas pendidikan Jabar pada acara temu aspirasi masyarakat dan sekolah yang rutin setiap bulannya. Menjadi terobosan yang berkelanjutan untuk meningkatkan layanan pendidikan hingga kolaborasi yang utuh untuk kemajuan dunia pendidikan.
Pada pertemuan kali ini, Dinas Pendidikan (Disdik) Jawa Barat (Jabar) mensosialisasikan rencana menambah formasi guru Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) di Jabar. Sebanyak 28.059 formasi guru PPPK akan diusulkan untuk tahun ini.
Kadisdik Jabar, Dedi Supandi menyatakan, Jabar saat ini sangat membutuhkan guru PPPK. “Sebab, di tahun 2022 nanti, secara nasional akan kekurangan guru PNS. Pemerintah pusat menargetkan 1 juta guru, di luar guru PNS yang masih mengajar,” ujar Kadisdik dalam acara “Teras Radjiman Edisi 2” di Aula Ki Hajar Dewantara, Kantor Disdik Jabar, Jln. Dr. Radjiman No. 6, Kota Bandung, Rabu (10/3/2021).
Kadisdik menjelaskan, dari jumlah tersebut, 21.760 telah terakomodasi. Dengan rincian, 10.127 guru SMA, 10.887 guru SMK, dan 766 guru SLB.
Sedangkan 6.299 sisanya masih belum terakomodasi sebab masih ada ketidaksinkronan data antara Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) dan Disdik Jabar di beberapa mata pelajaran (mapel). Seperti, pendidikan agama dan budi pekerti, muatan lokal bahasa daerah, bahasa Inggris, dan bahasa asing lain serta mapel lainnya.
Meski demikian, lanjut Kadisdik, kondisi tersebut sudah disampaikan kepada Kemendikbud untuk mendapatkan solusi. “Kita sudah konsultasi dengan Kemendikbud. Permasalahan ini juga menjadi permasalahan nasional. Sehingga, saya yakin pembahasan di pusat (Kemendikbud dan Kemenpan) akan segera disampaikan hasilnya,” tuturnya.
Kadisdik memaparkan, guru yang bisa mengikuti seleksi PPPK ini terdiri dari guru honorer (termasuk guru honorer kategori 2), guru non-PNS yang sudah disertifikasi, guru non-PNS yang belum disertifikasi tapi telah terdaftar di Dapodik pada akhir Desember 2019 serta lulusan pendidikan profesi guru yang saat ini tidak mengajar.
Kadisdik menjelaskan, ada lima perbedaan antara seleksi PPPK tahun 2021 dengan tahun-tahun sebelumnya. Pada tahun sebelumnya, formasi guru PPPK terbatas. Yaitu, setiap pendaftar hanya diberi kesempatan ujian seleksi satu kali per tahun; tidak ada materi persiapan untuk pendaftar; anggaran gaji disiapkan oleh pemerintah daerah; dan biaya penyelenggaraan ditanggung pemerintah daerah.
“Sedangkan tahun ini, semua guru honorer dan lulusan PPG dapat mengikuti seleksi, pendaftar diberi kesempatan tiga kali seleksi, Kemdikbud menyiapkan materi pembelajaran, anggaran gaji PPPK disiapkan pemerintah pusat, dan biaya penyelenggaraan ditanggung Kemendikbud,” jelasnya.
Selain membahas PPPK, dalam acara Teras Radjiman 6 ini, Kadisdik juga menyampaikan beberapa materi lain. Seperti, vaksinasi guru dan tenaga kependidikan, seleksi bakal calon kepala sekolah (BCKS), dan persiapan kegiatan belajar mengajar (KBM) di tahun ajaran baru.
Saat pertengahan kegiatan tersebut juga dibahas teknis pelaksanaan mengenai vaksinasi bagi tenaga pendidik guna mempersiapkan kegiatan belajar mengajar (KBM) secara tatap muka.
Dalam kesempatan tersebut Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat, H. Dedi Supandi, S. STP., M.Si mengutarakan bahwa kegiatan vaksinasi bagi tenaga tenaga pendidik selain dapat dilakukan di puskesmas tapi juga dapat dilakukan di gedung Disdik Jabar.
“Teknisnya nanti, ada vaksinasi yang akan dilakukan di Radjiman. Vaksinasi yang dilakukan di Radjiman ini bagi ASN dan non-ASN yang berada di Radjiman termasuk cabang dinas yang berada berdekatan dilokasi Bandung Raya,” ujar Dedi.
Dedi juga mengingkapkan bahwa Disdik Jawa Barat mendapat jumlah vaksin sebanyak 66.385 yang akan disuntikan bagu para tenaga pendidik.
“Total vaksin dari Disdik Jabar sebanyak 66.385, 25.790 adalah untuk non ASN pendidik, ada 231 tenaga pendidik termasuk satpam, ada non ASN pendidik lainnya 4008 termasuk juga non ASN pendidik 14.000 dan ASN guru ada 22.046,” jelasnya.
Diharapkan pada minggu ketiga bulan Maret ini, tenaga pendidik sudah dapat memulai suntik vaksinasi sehingga rencana KBM tatap muka dibulan Juli dapat terlaksanakan.
Pada akhir acara tersebut yang dihadiri tamu undangan dari perwakilan wartawan media cetak, online, radio dan televisi. Kadisdik berkomitmen untuk bertemu rutin dalam acara bernama teras (temu aspirasi) yang berkelanjutan setiap bulannya pada tanggal 10.