Pewarta : Agus Lukman
Koran SINAR PAGI, Kab.Garut – Sebagai salah satu bank milik Pemkab Garut, Jajaran Direksi Perumda Bank Garut malah melakukan penghamburan keuangan perbankan dengan memberikan fasilitas berlebih kepada salah satu Dewan Pengawas.
Hal tersebut dilakukan ditengah menurunnya laba pendapatan tahun 2020 yang lalu dibanding tahun 2019.
Pemberian fasilitas yang dinilai berlebihan itu berupa satu unit kendaraan operasional terbaru Kijang Toyota jenis Inova kepada Ketua Dewan Pengawas Perumda BPR Garut betinisial Dd.
Tidak hanya berupa kendaraan operasional terbaru, namun juga fasilitas lain berupa menginap di salah satu hotel berbintang di kawasan wisata Cipanas Tarogong Garut setiap pekannya. Hal itu, jelas telah merugikan keuangan perbankan milik Pemkab Garut.
Hal yang dilakukan jajaran Direksi dengan memberikan berbagai fasilitas kepada Ketua Dewan Pengawas berinisial Dd dinilai tidak sesuai dengan ketentuan peraturan yang dilakukan oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
Bahkan, Direktur Utama bersama Direksi lainnya bisa jadi telah sengaja menyediakan fasilitas kendaraan dan lainnya kepada Ketua Dewan Pengawas untuk kepentingan pribadinya.
“Pemberian satu unit kendaraan baru kepada Kerua Dewan Pengawas itu telah melanggar ketentuan OJK jika alasan untuk operasional dirinya. Saya heran kenapa Direktur utama dengan dua direksi membetikan fasilitas tersebut, Jika kendaraan itu digunakan untuk operasional Ketua Dewan Pengawas harusnya tidak dibawa ke Bandung bulak balik,” kata Yus Farham Maulana selaku pemerhati kebijakan public.
Menurutnya, terlebih semua ditanggung oleh pihak bank, dari mulai pajak kendaraan, biaya bensin dan operasional lainnya, bisa tekor dalam satu bulan untuk memberikan fasilitas yang berlebihan kepada ketua Dewan Pengawas.
Hal senada dikatakan mantan direksi perbankan di Garut, yang enggan disebut jati dirinya meyayangkan memberikan fasilitas tersebut, seharusnya kendaraan tersebut ditarik kembali, seharusnya dilihat dulu kinerjanya, ucapnya melalui pesan singkat Whatapp.
Pihaknya menyayangkan jajaran direksi memberikan fasilitas itu, disaat adanya fandemi ini, seharusnya efisiensi di saat pendapatan menurun, pungkasnya.