Yuliani, Korban KDRT Takut Lapor Polisi

  • Whatsapp
banner 768x98

Pewarta : Romli Kahar

Koran SINAR PAGI, Kab.Sukabumi – Nasib naas menimpa Riyan Yuliani (17) warga desa Tonjong Palabuhanratu, Kabupaten Sukabumi, wajahnya yang memar dengan bekas bercak darah masih membekas walau sudah hampir dua hari paska kejadian kekerasan rumah tangga yang dialaminya.

Wanita berumur 17 tahun yang telah memiliki satu anak yang masih berumur di bawah sepuluh bulan ini telah mengalami tindakan kekerasan oleh suaminya sendiri Muhammad Sakir (28) warga Cileungsi Citarik, Palabuhanratu, Kab.Sukabumi.

Menurut pengakuan ibu muda satu anak ini kepada koransinarpagijuara.com bahwa kejadian pemukulan hingga mengkibatkan wajah korban memar dan berdarah ini bukan kali pertama yang dialaminya, “Setiap kali cekcok di antara kami, dia langsung main pukul pak,” ucapnya sedih.

Kendati mengaku sudah tidak kuat lagi menahan kekerasaan yang kerap dilakukan suaminya, korban takut untuk melaporkan suaminya ke pihak yang berwajib, “Saya sudah tidak kuat lagi dengan cara dia yang setiap Kali ada masalah selalu main pukul, main cakar, ingin rasanya saya laporkan dia ke Polisi, tapi saya takut,” ucap Yuliani lirih.

Saat ditanya kenapa ? Yuli mengaku takut kelak anaknya akan malu punya seorang ayah yang mantan Narapidana, “Takut, anak saya nanti malu sama orang kalau bapaknya bekas Napi,” ucapnya.

Selain itu, dia mengaku bingung, dan tidak tahu harus bagaimana kalau melaporkan kasusnya ke Kepolisian, “Saya takut di tanya-tanya sama bapak Polisi, lagian saya tidak punya uang untuk bayar ini itu nya, mau visum aja ke Puskesmas saya tidak punya uang pak,” ungkapnya sedih.

Muka memar merah bekas luka yang sudah dua hari masih tampak, menjadikan korban malu keluar rumah, sehingga untuk sementara waktu sambil menunggu agar suasana tidak semakin memanas, Yuliani dan anaknya tinggal di rumah orangtuanya di Desa Tonjong, Kecamatan Palabuhanratu.

banner 728x90

Pos terkait

banner 728x90