Pewarta: Dwi Arifin
Koran SINAR PAGI (Kabupaten Bandung)-, Pesantren sejak dulu lahir menjadi lembaga pendidikan yang membangun sumber daya manusia yang berpengaruh pada pembangunan sumber daya alam, teknologi dan sosial. Hingga saat ini pesantren masih tetap eksis dan diminati oleh semua pihak dalam mendidik generasi kedepan.
Tahun ini Nahdlatul Ulama (NU) merayakan dan memperingati Hari Lahir (Harlah) ke-95 yang bertepatan pada 31 Januari 2021. Lalu bagaimanakah perkembangan pesantren di Indonesia saat ini. Jurnalis Koran SINAR PAGI menyempatkan berbincang dengan kepala MTs yang berdiri dibawah organisasi islam.
Kepala Sekolah Madrasah Tsanawiyah (MTs), Darul Ma’arif Rahayu, Muhammad Fauzi Mubarok, S. Sos, menjelaskan bahwa saat ini peran pesantren masih tetap eksis dari jaman ke jaman. Terbukti Pesantren ini memiliki santri dari luar Jawa Barat. Seperti dari suku Dayak Kalimantan dari Jawa Tengah atau Jawa Timur, bahkan dari Palembang wilayah Sumatera. Jadi pesantren ini masih memiliki karismatik, menjadi pilihan orang tua menitipkan anaknya yang diminati oleh para pelajar untuk menimba ilmu. Jelasnya kepada koransinarpagijuara.com di lingkungan pesantrenya, Jl. Mahmud No.41 A, Sindangpalay, Desa Rahayu Kecamatan Margaasih (29/1/2021)
Dalam perjalanannya kami pihak guru di pesantren sangat berharap peran serta orang tua dalam ikut serta membimbing anaknya. Perlu sinergis dengan pihak Pesantren ataupun guru-gurunya. Karena jangan sampai ketika masa liburan tiba santri ini dimanjakan di rumahnya dengan bermain HP ataupun melalaikan kewajibannya untuk beribadah. Padahal hal itu kurang baik untuk perkembangan anak didiknya. Jadi jangan karena di pesantren itu lah sehari ngaji 5 kali, bangun pagi subuh, lalu tidur agak malam. Pada saat dirumah dimanjakan dengan dibiarkan begitu saja. Padahal hal itu akan menghilangkan sikap disiplin pada dirinya. Apalagi saat ini sebagian santri sedang proses belajar dari rumah.
Fauzi pun menjelaskan kedepannya Pesantren ini akan mengalami perkembangan. Kita sedang membangun pintu masuk yang lebih besar dan ada basement untuk parkir yang lebih besar. Lalu perluasan asrama untuk mereka yang ingin belajar disini lebih lama.
Dari segi kualitas guru juga, kita akan berupaya terus meningkatkan kualitas guru. Dari segi pendidikan para pengajarnya juga, kita memiliki pendidik-pendidik yang kualitasnya dari lulusan luar negeri. Hal ini menjadi jalan untuk memaksimalkan siswa menerima ilmunya. Jadi kalau ada guru yang kurang berkualitas, ya kita otomatis akan menawarkan mau melanjutkan mengajar atau tidak ?… Karena diluar sana masih banyak guru-guru yang ingin mengajar di sini.
Dan perihal biaya di sini kita tidak mengkhususkan mereka yang mampu. Pesantren ini sangat memberikan toleransi dalam pembiayaan ataupun memberikan keringanan bagi siswa yang merasa kurang mampu, namun semangat belajarnya tinggi. Karena sekolah ini pada dasarnya untuk menyebarkan ilmu.
Fauzi menyampaikan bahwa setiap santrinya itu dididik untuk menjadi santri yang memiliki cita-cita yang tinggi seperti dhomah dan tetap berdiri seperti Alif dalam kejujuran kedisiplinan, bersikap tawadu/ rendah hati saat memiliki ilmu seperti kasrah. Dan membangun sikap terpuji dengan landasa ilmu, namun tidak ada niat ingin dipuji.
Kalau dilihat dari sejarah, pesantren ini juga sering dikunjungi oleh pejabat tinggi negara. Mereka meminta nasehat dari Ulama di pesantren ini. Sehingga pesantren ini cukup populer di kalangan masyarakat sekitar apalagi kalangan masyarakat nasional.