Pewarta: Dwi Arifin
Koran SINAR PAGI (Kota Bandung)-, Pengurus Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Jawa Barat menggelar Orientasi Kewartawanan dan Keorganisasian (OKK) tiga gelombang di Aula Gedung PWI Jabar, sejak Kamis- Sabtu (14-16/01/2021). Dihadiri petinggi PWI Jabar dan ratusan wartawan media online dan cetak dari berbagai daerah kabupaten atau kota di Jabar.
Ketua PWI Jawa Barat, Hilman Hidayat mengatakan, digelarnya OKK dengan tetap menerapkan protokol kesehatan Coronavirus Disease (Covid-19). OKK digelar selama 3 hari berturut sebagai bagian dari syarat mutlak masuk menjadi anggota organisasi wartawan tertua di Indonesia ini.
Orientasi Kewartawanan dan Keorganisasian (OKK) merupakan langkah tindak lanjut setelah melihat kondisi saat ini. Diantarnya anggota PWI Kabupaten/ Kota sudah banyak yang memasuki usia senja, sehingga perlu adanya regenerasi untuk menjadi anggota dan pengurus PWI.
Ketua PWI Jawa Barat H. Hilman Hidayat mengatakan OKK merupakan sarat mutlak untuk menjadi anggota PWI, dimana bagi peserta yang lulus akan mendapatkan sertifikat dan kartu PWI selama 2 tahun. Serta dapat mengikuti kembali OKK setelahnya untuk menjadi anggota biasa yang nantinya bakal mempunyai hak memilih dan dipilih.
“Bagi peserta yang lulus dan resmi menjadi anggota PWI saya berpesan agar nantinya senantiasa dapat menjaga nama baik dan marwarh organisasi,” ujar Hilman dalam sambutannya pada acara pembukaan OKK, Aula Sekretariat PWI Jawa Barat.
Lebih lanjut dijabarkan, “OKK merupakan sarat mutlak untuk menjadi anggota PWI, kalau lulus akan mendapatkan sertifikat dan kartu PWI selama 2 tahun. Setelah 2 tahun bisa ikut lagi pendidikan OKK untuk menjadi anggota biasa yang hak nya bisa memilih dan dipilih menjadi pengurus,”terang Hilman Hidayat saat menyampaikan sambutannya.
Hilman mengatakan, ditengah disrupsi media insan pers dituntut untuk senantiasa konsisten menyuguhkan produk jurnalistik yang berlandaskan kode etik jurnalistik.
Wartawan hari ini menurutnya memiliki tantangan yang cukup sulit, kemampuan jurnalistik wartawan dituntut untuk mengikuti perkembangan teknologi. Kemampuan jurnalistik digital menjadi harga mati dimiliki wartawan PWI. Acara ini sangat diminati, walaupun dimasa krisis karena pandemi. Hal ini menjadi bukti SDM insan media terus bertambah dan berkembang hadir disetiap jaman.
