Wasiat Bagi Yang “Berumur”

  • Whatsapp
banner 768x98

Oleh : Dudung Nurullah Koswara
(Kepala SMAN1 Parungpanjang)

Ada tiga nikmat dari Tuhan yang sangat berarti. Pertama nikmat kelahiran ke muka bumi, bagi keluarga, bagi dunia dan bagi kita sendiri. Kedua nikmat sehat dan ketiga nikmat bahagia. Lahir, sehat dan bahagia adalah triple anugerah terindah.

Triple anugerah ini semua umur juga membutuhkan. Terutama kebahagiaan sangat dicari semua orang, semua tingkatan umur. Anak ABG kebahagiaannya tentu tidak sama dengan orang yang sudah berumur. Kualitas kebahagiaan yang dikejar anak ABG dengan orang yang berumur tentu tak sama.

Sahabat wow Saya seorang pendidik yang luar biasa, memberi saran pada orang yang sudah berumur. Ia mengatakan, “Semakin bertambah usia, semakin bijak dan rendah hatilah. Semakin bertambah usia, semakin berlomba-lombaa dalam kebaikan (fastabiqul khairot). Semakin bertambah usia, semakin mendekatkan diri kepada Sang Pencipta”.

Makin “berumur” sebaiknya makin rendah hati (humble), meningkatkan khidmat dan kebaikan, serta makin menyatu perasaan kita dengan Sang Pencipta. Bahkan sahabat Saya yang wow ini mengatakan ada tiga ciri kebahagiaan, yakni : 1) orang yang semakin tua usianya, makin berkurang keserakahannya, 2) orang yang makin banyak hartanya, makin meningkat kedermawanannya, dan 3) orang yang makin tinggi kedudukannya, makin rendah hatinya.

Wow, pesan yang sangat baik bagi kita, terutama bagi orang yang sudah berumur. Orang yang sudah berumur tidak sedikit yang banyak harta dan punya jabatan tinggi. Ayo yang berumur, kaya raya dan punya jabatan tinggi perhatikan pesan humanis religis sahabat wow Saya di atas. Pasti hidup akan makin selamat dan membaik.

Satu lagi hal menarik dari sahabat Saya yang wow itu. Ia mengatakan bahwa setiap pertemanan kita dengan sejawat dan yang lainnya jadikan sebagai hubban iimaanan. Persahabatan adalah kesempatan menunjukan diri bahwa kita bisa menjadi pemulia sahabat kita. Ikram pada sahabat dan saling memberi pengaruh baik. Ada symbiosis mutualisma aktif tanpa modus.

KH Arifin Ilham menjelaskan bahwa Hubban Iimaanan adalah sebuah ikatan persahabat yang lahir batin, tulus saling cinta, dan sayang karena ALLAH, saling menolong, menasehati, menutupi aib sahabatnya, memberi hadiah, bahkan diam-diam dipenghujung malam, ia doakan sahabatnya. Boleh jadi ia tidak bertemu tetapi ia cinta sahabatnya karena Allah Ta’ala.

Sungguh kesehatan, kebahagiaan adalah dambaan semua orang. Namun faktanya tidak sedikit orang yang hanya peduli kebahagiaannya sendiri. Tidak sedikit orang berlomba-lomba hidup bahagia dengan jalan menumpuk materi dan tak peduli sesama atau sejawat. Kebanyak orang “tangannya dibawah”. Mental meminta dan selalu ingin diberi lebih dominan.

Bahkan ketika sahabat Saya di atas mengatakan seorang kaya sebaiknya semakin dermawan dan seorang pejabat semakin rendah hati, faktanya tak mudah. Tidak sedikit orang kaya makin kikir berbagi. Pulang dari tanah suci malah makin kikir. Tidak sedikit pejabat yang malah ingin disanjung-sanjung. Pujian diterima, kritik dan masukan dari bawahan dianggap melawan dan menghina. Ini bisa terjadi.

Terutama bagi yang “berumur” wasiat sahabat Saya yang wow itu sebaiknya menjadi peringatan. Siapa saja yang berumur, faktanya, logisnya sudah sangat dekat dengan “tempat persistirahatan terakhir”, waspadalah. Akhiri kehidupan dengan akhir terbaik. Hanya bekal kebaikan dan manfaat bagi sesama yang akan menjadi bekal terbaik kelak.

Bahkan seorang bijak mengatakan, “Saya berbuat baik dan memuliakan sesama bukan karena berharap surga melainkan hanya kerena memang manusia layak dimuliakan karena Ia ciptaan Tuhan paling sempurna di atas ciptaanNya yang lain. Memuliakan manusia adalah memuliakan penciptaNya”. Nilai makhluk manusia ciptaan Tuhan melintasi ciptaan makhluk lainnya

banner 728x90

Pos terkait

banner 728x90