Oleh : Dudung Nurullah Koswara
(Ketua Pengurus Besar PGRI)
Dua pemimpin pemerintah dan pemerintah daerah di momen HUT Ke 75 PGRI tahun 2020 tampil gagah dan wow. Mengapa gagah dan wow? Karena dua pemimpin ini begitu gagah menggunakan batik kebanggaan guru Indonesia yakni batik kusuma bangsa PGRI. Jokowi dan Ridwan Kamil sebagai Presiden RI dan Gubernur Jawa Barat tampil modis menggunakan batik PGRI di acara PGRI.
Sebagai warga Jawa Barat dan pengurus organisasi PGRI melihat Jokowi dan Ridwan Kamil mengenakan batik PGRI tentu terasa istimewa. Ada kode performa yang bisa diterjemahkan dari kedua pemimpin politik dan pemerintahan ini. Keduanya saat ini memang sedang “menggarap” perbaikan nasib para guru.
Jokowi sa’at ini berencana mengangkat sekitar 1 juta guru non PNS menjadi ASN. Tentu dengan seleksi yang dipersiapakan. Akan ada “bimbel” daring bagi para guru non PNS untuk jadi ASN. Akan ada “kesempatan” berulang bagi para guru non PNS bila tidak lolos di seleksi pertama dan kedua. Ada kesempatan tiga kali ikut seleksi dan akan memungkinkan para bakal calon ASN untuk lolos.
Jokowi juga memberikan Bantuan Subsidi Umum (BSU) sebesar Rp.1,8 juta yang dibayarkan Rp.600 ribu tiap bulannya selama tiga bulan kepada kurang lebih 1,8 juta guru dan tenaga kependidikan honorer, bantuan paket pulsa internet untuk guru, dan berbagai program peningkatan kualitas guru yang disediakan pemerintah.
Pada bulan September 2020 Presiden Jokowi pun menandatangani Peraturan Presiden Nomor 98 tahun 2020 tentang Gaji dan Tunjangan P3K (Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja). Jokowi mengatakan, “Saya ingin guru-guru kita yang berstatus P3K memiliki gaji dan tunjangan setara dengan PNS yang lain.” Semoga batik PGRI yang dikenakan Jokowi adalah simbol akan terus memperbaiki nasib para guru.
Begitu pun Ridwan Kamil saat ini sedang mempersiapkan “pemberian” rumah bagi guru-guru. Bagi guru di Jawa Barat yang belum punya rumah akan ada keringanan mencicil rumah. Pelibatan bank BJB untuk membatu para guru dalam memiliki rumah. Ini sangat membantu. Menawarkan rumah dengan cicilan Rp.900 ribu per bulan. Ditujukan bagi para guru, baik PNS maupun honorer. Termasuk pegawai sekolah lainnya se-Jawa Barat.
Ada 17 lokasi perumahan meliputi Kota Banjar, Kota Depok, Kabupaten Bogor, Kabupaten Bekasi, Kabupaten Sukabumi, Kabupaten Cianjur, Kabupaten Karawang, Kabupaten Bandung Barat. Kemudian, Kabupaten Purwakarta, Kabupaten Subang, Kabupaten Bandung, Kabupaten Garut, Kabupaten Indramayu, Kabupaten Ciamis, Kabupaten Kuningan, Kabupaten Cirebon, dan Kabupaten Pangandaran.
Sebelumnya Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil memberikan SKKD pada ribuan guru honorer. Ini sangat membantu martabat dan finansial para guru honorer. Terutama guru-guru honorer di jenjang SMA/SMK/SLB sudah lebih baik dibanding guru honorer TK/SD/SMP di bawah tanggung jawab para bupati dan waikota. Sebaiknya para bupati dan walikota “berguru” pada Ridwan Kamil dalam mensejahterakan para guru honorer.
Love Jokowi dan Ridwan kamil dengan performa batik PGRI. Semoga baju batik PGRI yang dikenakan Jokowi dan Ridwan kamil adalah kode niat baik akan terus memperbaiki nasib para guru. Terutama para guru honorer yang sudah bertahun-tahun dalam keadaan memilukan. Sebuah ungkapan mencubit mengatakan, “Pemimpin yang sayang pada entitas guru akan lebih berkah hidupnya dibanding pemimpin yang Sayang pada istri mudanya”. Uhuy..