Pewarta: Dwi Arifin
Koran SINAR PAGI (Bandung)-, Pemerintah daerah pada masa adaptasi kebiasaan baru (AKB) pandemi COVID-19, berupaya menarik wisatawan domestik dalam rangka mendongkrak kunjungan. Karena pada masa AKB wisatawan domestik sangat berpeluang besar bisa menghidupkan perekonomian masyarakat.
Seperti pemerintah daerah provinsi Jawa Barat telah menjadikan semua tempat yang berada di daerah sebagai destinasi wisata, agar bisa semakin menarik kunjungan wisatawan. Pembukaan destinasi wisata pada pandemi COVID-19 dengan menerapkan protokol kesehatan yang ketat, agar tidak menjadi kluster penyebaran covid di tempat pariwisata. Kunjungan wisatawan domestik, sangat mempengaruhi perputaran uang di Jawa Barat untuk membangkitkan perekonomian.
Andre Akbar Hidayatullah, salah satu Duta Baca Kabupaten Bogor tahun 2020 meraih gelar Putera Wisata Intelegensia Jawa Barat. Dalam pemilihan di Hotel Grand Asana Prangrango, Kota Bogor 6-8 November 2020. Pemuda yang memiliki latar belakang pendidikan sarjana di Bidang Perencanaan Destinasi Pariwisata di Universitas Pancasila, Jakarta dan memiliki hobi menulis. Dan aktif sebagai volunteer pendidikan.
Andre juga aktif terlibat bersama Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif dan Masyarakat Sadar Wisata Indonesia. Hal inilah yang menjadikan Andre memiliki pengetahuan yang cukup mendalam mengenai isu- isu strategis pariwisata. Terlebih saat pandemi covid-19.
Saat interaktif bersama koransinarpagijuara.com dalam “Ruang Publik” dengan tema “Membangkitkan Tempat Wisata Pada Masa Pandemi”. Andre mengungkapkan sudah seharusnya kita sebagai pemuda bersama dapat membangun kembali pariwisata di tengah pandemi ini dan memulihkan perekonomian lokal berbasis masyarakat yang berkelanjutan.
Terlebih, Sektor Pariwisata merupakan leading sector di Indonesia dan negara-negara di dunia. Bahkan, di Indonesia sektor pariwisata merupakan penyumbang devisa terbesar di Indonesia pada tahun 2019.
Sebagai Putera Puteri Wisata Jawa Barat, Andre memiliki visi yang bertujuan untuk dapat berkontribusi dalam hal mempromosikan dan pemberdayaan masyarakat di bidang pariwisata dan ekonomi kreatif secara menyeluruh.
Misalnya untuk menambah pengetahun tentang dunia wisata. Pemuda mengawali aktif terlibat dibeberapa kegiatan webinar mengenai pemulihan destinasi wisata di masa pandemi.
Menurut Andre dalam hal ini, pendekatan Open Goverment (partisipasi, transparansi, dan inovasi) lebih ditekankan untuk dapat mengurai permasalaha di berbagai daerah wisata di tengah pandemi Covid-19.
Pemulihan lokasi wisata umum maupun desa wisata dengan konsep CHSE ( Clean, Healty, Safety, Enviroment). Ini adalah program Kemenparkraf RI bersama Masyarakat Sadar Wisata (MASATA)
Andre mengungkapkan untuk itu beberapa daeeah, se-misal kota Bogor, Wali Kota Bogor Bima Arya menekankan agar warga Kota Bogor dan di sekelilingnya menganjurkan untuk berwisata di tempat-tempat seperti agrowisata dan Kebun Raya Bogor khususnya bagi warga Kota Bogor untuk berlari pagi dan sebagainya untuk meningkatkan imunitas tubuh.
“Di tengah pandemi Covid-19, isu kesehatan menjadi isu strategis dalam pengembangan daerah wisata, untuk itu agrowisata dapat menjadi wisata minat khusus. Tujuanya agar wisatawan dapat mengetahui minuman dan makanan apa saja yang berkhasiat untuk dapat meningkatkan imunitas tubuh”
Maka untuk dapat memajukan kembali kegiatan wisata di berbagai daerah, kita harus berpedoman dengan konsep Open Goverment yang tertuang dalam dalam Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2008 mengenai Informasi Keterbukaan Publik
Dan yang tidak kalah penting, dalam berwisata sebaiknya kita harus melihat terlebih dahulu di media sosial dan platform digital mana pun, apakah tempat tersebut sudah menerapkan protokol kesehatan atau tidak?…Karena hal tersebut menjadi sangat krusial sebagai langkah awal pemulihan lokasi-lokasi wisata di berbagai daerah
Adre menyakini sudah banyak pemuda yang aktif membuka akses objek wisata alam seperti Curug. Melalui pembenahan dilakukan secara swadaya oleh warga dan para pemuda setempat.
Seperti yang dilakukan salah seorang pemuda Pasirbentik Sukabumi, Andika Putra (24 tahun) mengatakan, pembenahan dilakukan sudah sejak bulan Oktober lalu. Warga dan pemuda mula-mula melakukan kerja bakti, memperbaiki akses jalan terlebih dahulu. Diantaranya jalan utama, ke Curug Luhur yang Tinggi curug kurang lebih 8 meter, dari aliran Sungai Cisuta. Rencananya juga di objek wisata Curug Luhur akan dibuat spot selfie, gazebo, warung-warung, sampai wisata tebing.
Curug Luhur yang bisa ditempuh melalui dari Jalan Raya Sukabumi – Bogor, di kawasan Karang Tengah, masuk ke jalan alternatif menuju Nagrak. Terus ambil jalan ke Nagrak Utara, sampai ke Kampung Pasirbentik. Dari situ nanti ada jalan gang kecil. Bisa tanya warga atau pemuda setempat, nanti bisa diantarkan ke Curug Luhur.
Andre menyimpulkan dari sisi pemberdayaan masyarakat sudah sangat baik, terlebih masyarakatnya sudah mau bergerak aktif dalam rangka menguatkan kembali kegiatan wisata yang berdampak pada peningkatan ekonomi. Namum yang tidak kalah penting, untuk akses masih sulit dan tidak adanya signage (penunjuk jalan), langkah terbaiknya ya itu tadi benar. Bertanya kepada masyarakat sekitar. Dan kalau untuk kita main ke curug. Usahakan sampahnya dibuang ke tempatnya, jangan sampai mengotori alam.
Kedepannya semoga curug tersebut mendapat perhatian lebih dari Pemerintah setempat untuk dapat bekerja bersama dengan masyarakat agar mengatasai permasalahan yang ada. Kenapa harus ada peran pemerintah. Pasalnya pembangunan bersifat swadaya dari masyarakat dan gotong royong perlu dukungan pemerintah untuk kemajuan selanjutnya.
Pemerintah diharapakan masuk agar dapat membina dan menyusun langkah-langkah strategis agar pembangunan wisata dengan potensi alam di desa atau di Kota lebih menarik. Seperti yang kita ketahui wisata yang berbasis alami dengan udara yang segar dapat menumbuhkan kesehatan.