Pewarta: Dwi Arifin
Koran SINAR PAGI (Bandung)-, Taman Bacaan Masyarakat telah lama hadir di negeri ini. Membangkitkan dan meningkatkan minat baca masyarakat, sehingga tercipta masyarakat yang cerdas, berketerampilan dan mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan atau teknologi. Menjadi sebuah wadah kegiatan belajar no formal bagi masyarakat.
Taman Bacaan Masyarakat (TBM) terbukti mampu menarik minat masyarakat agar mau datang ke Taman Bacaan Masyarakat (TBM). Dengan berbagai cara dan pendekatan, hal ini tentu saja sangat membantu dalam mengubah cara pandang masyarakat di sekitar Taman Bacaan Masyarakat (TBM) untuk menjadi masyarakat yang melek informasi atau yang biasa disebut masyarakat literasi informasi. Karena pada dasarnya manusia adalah makhluk yang cerdas baik secara IQ, EQ dan SQ. Hal itu dapat dicapai dengan sempurna jika manusia mau melek informasi.
Taman Bacaan Masyarakat (TBM) sebagai sumber informasi, media pendidikan, media rekreasi dan media riset bagi masyarakat. Taman Bacaan Masyarakat (TBM) juga merupakan tempat menyimpan, menghimpun koleksi buku, bahan cetakan, serta rekaman lain untuk kepentingan masyarakat umum. Setiap anggota masyarakat punya hak dan kesempatan untuk mencari tambahan ilmu pengetahuan di Taman Bacaan Masyarakat (TBM).
Ketua Umum Forum Taman Bacaan Masyarakat (FTBM) Indonesia periode 2020 – 2025 Nero Topik Abdillah saat interaktif bersama koransinarpagijuara.com menjelaskan Taman Bacaan Masyarakat telah ikut serta membangun enam literasi dasar di masyarakat, diantaranya literasi baca tulis, literasi numerasi, literasi sains, literasi digital, literasi finansial, dan literasi budaya. Setiap pengelolanya memiliki metode pembelajaran tersendiri bagi setiap pengunjungnya, jelasnya melalui sambungan alat komunikasi pribadinya (10/11/2020)
Walaupu saat pandemi, taman bacaan tetap eksis dimasyarakat dengan pelayanan dan kegiatan virtualnya ataupun membuka layanan langsung dengan protokol kesehatan sesuai dengan kondisi zona daerahnya masing-masing yang ditetapkan satgas covid 19. Sebagai wujud adaptasi kebiasan baru atau mengikuti perkembangan zaman.
Taman bacaan ini banyak hadir di pelosok daerah atau bahkan perkotaan dan melalui Forum Taman Bacaan Masyarakat sering dilibatkan sebagai mitra kerja dalam berbagai kegiatan dari Direktorat Pendidikan Masyarakatdan Pendidikan Khusus Kemdikbud RI, Perpusnas, Balai Bahasa dan Dinas Perpustakaan & Kerasipan di daerah. Selain itu juga dari Komisi Pemberantasan Korupsi, pegiat literasi dilibatkan dalam pencegahan korupsi dan sebagian perusahaan juga telah menjadikan Taman Bacaan sebagai mitra penyaluran dana CSR, atau Corporate Social Responsibility (CSR)
Menurut Nero Topik Abdillah sejak awal taman bacaan telah hadir berdiri mandiri. Taman bacaan ini mampu memfasilitasi generasi muda untuk diskusi kepemudaan atau tema khusus pendidikan, sebagai ruang baca buku, jembatan membangun mimpi, meningkatkan atau menambah keterampilan masyarakat.
Mereka ini memberikan layanan kepada masyarakat tanpa imbalan. Layanan pinjam atau baca buku yang beragam, layanan setiap hari, menjadi alternatif siswa yang tidak bisa menyalurkan minat membaca buku, karena sekolahnya tidak memiliki perpustakaan. Jadi taman bacaan ini mampu sinergis dengan berbagai pihak.
Kalau dicermati, kedepannya perlu juga taman bacaan ini memiliki lembaga usaha sendiri untuk mendukung oprasional harian atau bulannya. Kalau dari pemerintah selama ini sudah ada bantuan berupa pemasangan jaringan internet atau bantuan buku. Cuman kalau yang rutin untuk beban biaya oprasional belum ada, karena kita tidak termasuk satuan pendidikan formal dibawah Kemendikbud atau dinas.
Nero Topik Abdillah menyakini taman bacaan akan selalu ada regenerasinya. Terbukti saat ini banyak milenial yang mendirikan taman bacaan dan aktif ikut serta mengelola taman bacaan. FTBM juga saat ini sudah memiliki media website dan media sosial untuk lebih dikenal masyarakat. Dari data yang ada total TBM kurang lebih 5000 se Indonesia.
Berikut susunan nama dan jabatannya Pengurus Forum Taman Bacaan Masyarakat (FTBM) Indonesia periode 2020 – 2025:
Ketua Umum: Nero Topik Abdillah
Sekretaris Jendral: Heni Wardatur Rohmah
Bendahara: Apep Saepudin
Kesekretariatan:
Aris Munandar
Dwi Yanuarti
Bidang Organisasi dan Pengembangan SDM:
Wily Ari Wiguna
Bidang Informasi dan Litbang:
Heri Djuhaeri
Bidang Program dan Kemitraan:
Suhartina
Devisi Pengembangan SDM:
Deasy Tirayoh
Palupi Mutiasih
Devisi Organisasi:
Dayu Rifanto
Yudi Hertanto
Devisi Litbang:
Heru Kurniawan
Atep Kurnia
Devisi Informasi:
Abdul Salam
Ahmad Sofyan
Devisi Program:
Supardi Kafha
Magdalena Oa Eda Tukan
Devisi Kemitraan:
Muhammad Faisal
Ismayanti