Pewarta : Arief

Koran SINAR PAGI, Kota Sukabumi,- Ketua PB PGRI Pusat, Dudung Nurullah Koswara menilai Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) adalah bagian dari upaya pencegahan penyebaran pandemi Covid 19 di lingkungan sekolah, terutama untuk menyelamatkan anak didik dari resiko terpapar virus mematikan ini.

Diakui Dudung, metode pembelajaran ini memiliki dampak positif dan negatif, “Dampak positifnya adalah bisa menjadi alat introsfeksi bersama tentang pentingnya hidup sehat, juga mengisyaratkan akan pentingnya belajar IT, pentingnya orangtua mendidik anak dan pentingnya pemerintah memfasilitasi pendidikan swrta pentingnya para guru dan kepsek untuk lebih kompeten,” katanya, melalui sambungan telepon selular, Kamis (15/10/20) lalu.

Sementara dampak negatifnya, lanjut dia, dengan PJJ, komunikasi tatap muka menghilang, ikatan emosional guru dan siswa terjeda alat (gadget), kemudian fasilitas kuota dan gadget jadi kendala, letak geografis di pegunungan tidak ada sinyal untuk PJJ, sejumlah anak didik menderita rindu sekolah bahkan ada kemungkinan anak tidak melanjutkan sekolah, imbuhnya.

Dudung berharap, dengan adanya PJJ, anak tetap sehat dan secara psikologis baik-baik saja dan anak tetap belajar walau keadaan serba darurat, kemudian orangtua benar – benar bisa berkolaborasi dengan para guru dalam memantau kegiatan pembelajaran anak.

Disebutkannya, cara efektif mencegah penyebaran Covid 19 adalah dengan menerapkan Protokol Kesehatan yang menurutnya terbilang cukup sederhana, yakni menjaga jarak ketika berinteraksi dengan orang lain, pakai masker ketika keluar rumah dan mencuci tangan serta jauhi keramaian, katanya.