Pewarta : Tim
Koran SINAR PAGI, Parungpanjang/Kab.Bogor,- Hari ini, Senin (05/10/20), satu kabar prestatif lahir dari seorang siswi SMAN1 Parungpanjang bernama Shadilla Putri Utami, Ia berhasil mendapatkan predikat Juara I (satu) tingkat Jawa Barat dalam perlombaan Petanque, yang diselenggarakan di Batukaras, Pangandaran Jawa Barat.
Shadilla Putri Utami adalah diantara siswi terbaik dari SMAN 1 Parungpanjang.
Menurut guru olahraganya, Kiki Muhammad Ikbal, Shadilla Putri Utami adalah murid yang disiplin, rajin dan berkarakter.
“Shadila adalah anak yang disiplin, rajin dan berkarakter, sehingga pantas menjadi Juara se Jawa Barat dalam olahraga yang disukainya,” ujarnya.
Menurut Kiki, kejuaraan Petanque yang diraih Shadilla Putri sangat didukung kedua orangtuanya. “Para orangtua yang mendukung anaknya dengan maksimal akan selalu melahirkan anak juara,” ucapnya.
Sebagai guru olahraga, Kiki Muhammad Ikbal selalu memberi apresiasi, motivasi dan jiwa sportifitas pada setiap muridnya.
Secara terpisah, Kepala SMAN 1 Parungpanjang, Dudung Nurullah Koswara yang biasa dipanggil Pak DNK mengaku sangat mengapresiasi prestasi yang diraih anak didiknya tersebut.
“Saya sangat bersykur punya anak yang mampu menjadi juara olahraga Petanque, apalagi ditingkat Propinsi Jawa Barat,” katanya.
Menurutnya, itu bukan prestasi kaleng – kaleng, karena anak didiknya ini harus bersaing dengan atlet Petanque terbaik lainnya se Jawa Barat.
Bagi Dudung SMAN 1 Parungpanjang adalah sekolah terhebat yang pernah Ia jumpai. Guru-gurunya mayoritas muda dan berbakat.
“Sangat mudah mengelola guru-guru muda berbakat, karena mereka punya daya juang dan energi menaklukan tantang pendidikan lebih baik. Termasuk sosok Shadilla Putri Utami adalah buah kerjasama guru-guru muda dan orangtua siswa yang luar biasa mendukung anaknya,” katanya kepada koransinarpagijuara.com.
“Orangtua, guru dan anak didik harus menjadi “tiga sekawan” yang melahirkan sinergi, punya visi yang sama dan saling mendukung. Insyaalah anak berprestasi akan banyak lahir dari para orangtua, guru dan anak didik yang terbina,” kata Dudung lagi.
Disisi lain, lanjutnya, kadang saat ini masih ada orangtua dan ormas atau LSM yang lebay dan parno melihat sekolah. Ini salah kaprah, kata Dudung, karena Sekolah adalah rumah ibadah, mari ibadah bersama cetak prestasi anak didik, pungkasnya.