Pewarta : tim
Koran SINAR PAGI, Kab.Bogor,- “Berikan aku seribu orang tua niscaya kucabut semeru dari akarnya. Berikan aku sepuluh pemuda yang membara cintanya kepada tanah air dan akan kuguncangkan dunia”, Soekarno.
Berangkat dari pesan Bung Karno tersebut menjadi salah satu dasar atau motivasi yang telah membawa semangat para pemuda di Indonesia untuk terus bergerak dengan penuh semangat.
Seperti halnya Pemuda Pasarean yang melaksanakan program-program positif di masa new normal untuk menunjang dan memfasilitasi semangat kepemudaan.
Pemuda/i yang terhimpun dalam organisasi (PRISMADA) Pasarean Pamijahan Bogor menggelar Pengajian rutin bersama Ust.Hafidzul Islam yang memberikan semangat baru kepada pemuda/i.
Fakhry Ketua Pemuda Pasarean (Prismada) menuturkan “Harapannya program pengajian bisa istiqomah dilaksanakan setiap 2 pekan sekali untuk wadah kegiatan positif para pemuda dan juga remaja Pasarean,” ujarnya.
Senada dengan Ketua Prismada, Heri Gunawan Ketua FORSIPA menyampaikan “Semoga semangat temen-temen pemuda Pasarean bisa tertular ke desa yang lainnya, dan semangat kebersamaan ini harus kita jaga dan kita rawat sama-sama,” pungkasnya.
Pada kajian malam minggu tersebut dibahas mengenai bagaimana menyelesaikan masalah-masalah dan tantangan yang dihadapi di masa saat ini.
Masalahnya adalah tantangan yang harus diselesaikan setiap manusia, maka tantangan zaman akan terus menerus datang untuk membawa berita-berita baru dan cerita masyarakat nantinya.
“Zaman akan terus melaju seperti berputarnya bola bumi siang dan malam, yang harus dimiliki pemuda adalah etika, moral dan ilmu pengetahuan yang mumpuni” Tambah Fakhry yang juga Alumni Universitas Tazkia Bogor.
“Persoalan etika ataupun moral ini menjadi konsen kita, maka melalui pengajian ini upaya kami untuk membentuk pemuda yang berakhlakul karimah dan mampu menjawab tantangan atau perkembangan zaman,” tambahnya Heri Gunawan Alumni INAIS Bogor.
“Banyak harapan dari pemuda indonesia namun, jika pemuda melangkah tanpa moral maka akan sia-sia harapan itu. Menjadi cerdas memang hebat, tapi jika tidak dibarengi dengan moral maka tidak ada artinya,” tambah Fakhry lagi.