Koran SINAR PAGI, Kab.Purwakarta,- Keberadaan sebagian Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) di Wilayah Kabupaten Purwakarta saat ini dinilai belum optimal dalam sisi Pengembangan Pemberdayaan Ekonomi Kerakyatan.
Padahal, jika Pengurus BUMDes gesit, inspiratif dan inovatif, tentunya banyak potensi Sumber Daya Alam yang bisa digali dan dikembangkan. Sehingga, bisa meraup Pendapatan Asli Desa (PADes) nantinya.
Halnya, keberadaan BUMDes yang ada di Wilayah Kecamatan Kiarapedes Purwakarta, seakan hampir semua BUMDes mati kutu karna diantaranya tanpa ditunjang Sumber Daya Manusia yang mumpuni dan mampu mengembangkan potensi desa yang ada.
Hal itu dibuktikan hasil survey dan monitoring dilakukan Pihak Pemerintah Kecamatan Kiarapedes mendatangi Pengurus BUMDes se-Kecamatan Kiarapedes belum lama ini.
Menurut Camat Kiarapedes Drs.H.Diaudin,M.Si saat melakukan Monitoring BUMDes Gardu, kemarin menyampaikan kami sengaja lakukan monitoring di 10 BUMDes yang tersebar di Wilayah Kecamatan Kiarapedes.
Camat Kiarapedes dalam Monitoring BUMDes di Kiarapedes diantaranya mengecek terkait kepengurusan, pengelolaan usaha dan evaluasi persoalan yang ada di tubuh BUMDes itu sendiri.
“BUMDes di Kiarapedes dari sisi usaha cukup baik, karna sebagian BUMDes bisa mengelola adanya bantuan dari pemerintah seperti dengan berdirinya Pamsimas di Desa Gardu. Contoh desa lainnya, yakni BUMDes Sumbersari mengelola Jamur Tiram dan Usaha Ternak Hewan. Sehingga, ada nilai profit didalamnya,” ujar Camat Diaudin.
Namun, Camat Diaudin menghimbau kepada seluruh Pengurus BUMDes agar bisa menjalankan Tufoksinya. Gali potensi desa yang ada. Jika memang sudah tidak sanggup menjalankan amanah sesuai aturan dalam BUMDes itu sendiri. Maka, silahkan mengundurkan diri.
Tapi, tentu harus melalui mekanisme aturan dalam forum agar semua transparan dan ada laporan pertanggung jawabannya,”ujarnya.
Sementara itu, menurut salah Pemerhati BUMDes di Purwakarta yang namanya enggan dipublikasikan menyebutkan bahwa betul sebagian besar BUMDes di Purwakarta keberadaannya vakum. Hal itu terjadi, mungkin selain SDM ditubuh BUMDes itu tidak mumpuni menjalankan tugas dan fungsinya. Juga, terlalu terpaku terhadap bantuan dari pemerintah.
“Walaupun pada dasarnya BUMDes di Purwakarta tahun sebelumnya sudah disupport dana puluhan juta untuk penyertaan modal. Tapi itu dinilai belum berjalan dalam soal manajemen maupun pengelolaan keuangan,” ujarnya.
Dia mengaku setuju dengan statement Camat Kiarapedes, jika Pengurus BUMDes di kiarapedes tidak mampu merealisasikan dan memajukan BUMDes, silahkan mengundurkan diri.
“Saya kira langkah itu sangat efektif agar nantinya BUMDes bisa dipimpin oleh orang yang mumpuni dan siap memajukan Wadah BUMDes masing-masing, apalagi tahun ini, dikabarkan BUMDes akan kembali disupport dana Penyertaan Modal bersumber dari Dana Bantuan Hasil Pajak (DBHP) Pemkab Purwakarta sebesar 40 persen. Sehingga, sudah selayaknya BUMDes dikelola oleh pengurus yang siap dan mampu mengelola keuangan maupun administrasi serta diharapkan tidak terjadi penyelewengan dana didalamnya,” tandasnya.