Pewarta : Agus Lukman
Koran SINAR PAGI, Kab.Garut,- Kelangkaan pupuk subsidi membuat petani di kecamatan Bungbulang Kabupaten Garut resah, pasalnya petani yang biasa menggunakan pupuk subsidi, kini harus membeli yang non subsidi, sehingga harus merecoh uang cukup besar, demikian dikatakan Asep Jenal petani Bungbulang pada Sigiku.com.
Menurutnya untuk membeli pupuk subsidi, kini harus pakai kartu tani, jadi pupuka subsidi tersebut tidak bisa dikeluarkan.
“Petani di Bungbulang tak bisa membeli pupuk bersubsidi, karena kartu taninya belum aktif,” ucap Asep, pada Sigiku, Jumat (18/9/2020) lewat whatsappnya
Dijelaskan pupuk bersubsidi jenis urea dan ponska, seharusnya awal September sudah dapat membeli, karena kartu belum aktif hingga tak bisa membelinya, tandasnya
Akibatnya para petani di Bungbulang untuk memenuhi kebutuhan tanaman tetpaksa membeli pupuk non subsidi yang harganya jauh mahal dari pupuk bersubsidi, jelasnya.
“Saat ini petani membeli pupuk non subsidi yang harganya Rp.7.500/kg untuk bisa memupuk tanamannya,” pungkas Asep.