Pewarta: Dwi-Dila
Koran SINAR PAGI (Banyumas)-, Kaderisasi merupakan hal terpenting dalam keberlangsungan dan kemajuan sebuah organisasi Ikatan Pelajar Putra Putri Nahdlatul Ulama ( IPNU IPPNU). Ibarat organisasi adalah jazadnya, sedangkan kader merupakan ruhnya. Jazad ketika tidak ada ruhnya maka jantung tidak akan berdetak dan jazad tidak dapat melakukan aktivitas apapun. PC IPNU IPPNU Kabupaten Banyumas untuk menunjang pengkaderan menguatkan dengan melaunchingkan buku yang berjudul “Materi Pengkaderan PC IPNU IPPNU Kabupaten Banyumas” pada 13/9/2020. Mari kita simak wawancara koransinarpagijuara.com bersama wakil Departemen Kaderisasi dan Pengembangan Sumber Daya Manusia PC IPNU IPPNU Kabupaten Banyumas Mba Fatimatuzzahra :
Setelah dilaunching, Apa tujuan kedepan dari pembuatan buku pedoman kaderisasi ini?…
Pedoman kaderisasi Makesta ini tertuju pada subtansi kegiatan pengkaderan paling awal dalam jenjang kaderisasi. Dalam pelaksanaan kaderisasi selama ini disetiap wilayah memiliki caranya masing-masing. Ada dari segi materi maupun dari segi waktu yang dipersingkat padahal Makesta adalah gerbong awal kita semua memperkenalkan organisasi dan ideologi. Maka dari itu tujuan dari pembuatan buku pedoman ini adalah sebagai acuan dalam pelaksanakan kegiatan Makesta. Dalam buku ini sudah terdapat materi wajib dan materi tambahan, terlampir SOP Makesta dan lembar RTL sehingga pengkaderan ini nantinya lebih terarah.
Khusus untuk siapa sajakah buku ini ditunjukkan?…
Buku ini ditunjukkan untuk IPNU IPPNU se-Kabupaten Banyumas khusunya dan untuk luar Banyumas umumnya. Semua kader IPNU IPPNU dapat memiliki buku ini. Karena buku ini sudah ber-ISBN maka tidak dapat digandakan secara ilegal oleh siapapun, hanya PC IPNU IPPNU Banyumas saja yang bisa mencetak buku ini.
Idealnya hasil dari kaderisasi itu seperti apa?…
Idealnya seorang kaderisasi adalah yang mau mengurusi, menghidupi, mau belajar bersama-sama, dan dapat mengkader. Ia memiliki personal branding yang baik, pola pikir yang dewasa, cerdas serta berwawasan luas.
Banyaknya cara yang ditempuh untuk mengkaderisasi khususnya di wilayah Kabupaten Banyumas itu seperti apa?…
Proses pengkaderan ada sedikit perbedaan. Kalau di komisariat istilahnya “pra orientasi” sedangkan jika di ranting “face to face atau antara satu orang dengan orang lain”. Lalu sampai tahap Makesta, kemudian idealnya ada RTL minimal dua kali sesuai SOP. Kader diberikan motivasi tambahan IPNU IPPNU dan wawasan kebangsaan disitulah pentingnya demi perkembangan seorang kader. Setelah lulus RTL kemudian dapat ke jenjang selanjutnya yaitu Lakmud.
Langkah jangka panjang, setelah terbitnya buku kaderisasi ini seperti apa? karena tidak hanya cukup materi saja bukan, namun harus ada juga action (tindakan) untuk dapat mencapai suatu tujuan itu seperti apa?…
Diharapkan IPNU IPPNU memahami, menguasai dalam mempraktikkan apa yang tertuang di dalam buku ini. Untuk tindak lanjut dari pembuatan buku ini adalah pelatihan fasilitator dan instruktur, maka ini yg menjadi fokus kami khususnya Departemen Kaderisasi dan Pengembangan SDM yaitu mencetak kader-kader kompeten serta militan. Di harapkan setelah adanya pelatihan tersebut para kader ini dapat berperan aktif dalam kegiatan pengkaderan.
Yang terahir, apa harapannya dengan adanya buku kaderisasi ini?…
Semoga dengan adanya buku ini pengkaderan IPNU IPPNU Kabupaten Banyumas lebih tertata rapi. Dapat memahami betul bagaimana cara mengkader sehingga buku setebal 103 halaman ini nantinya akan menjadi acuan atau referensi para kader, dapat merekatakan dengan satu persepsi dalam pelaksanaan kaderisasi yang selama ini disetiap wilayah memiliki caranya masing-masing.