Sabtu, Februari 8, 2025

Senyum Manis Guru Honorer

Oleh : Dudung Nurullah Koswara
(Kepala SMAN1 Parungpanjang Dan Ketua PB PGRI)

Sejak tahun 2015 PGRI sudah memprotes adanya diskriminasi terhadap guru honorer di sekolah negeri. Setiap guru honorer di sekolah negeri saat itu tidak bisa mendapatkan TPG. Maka tidaklah heran banyak guru honorer di negeri yang memiliki sertifikat pendidik pindah ke sekolah swasta. Ini manusiawi sebagai bentuk ikhtiar memperoleh kesejahteraan yang lebih baik.

Kisah sedih guru honorer di sekolah negeri tak bisa mendapatkan TPG sudah tidak ada lagi. Pekan ini ratusan guru honorer di sekolah negeri yang bersertifkat pendidik mulai tersenyum manis. Mereka pekan ini sudah bisa mendapatkan tunjangan profesi guru (TPG) yang selama ini mereka tunggu-tunggu. Ini sebuah anugerah dari pemeriintah bagi para guru honorer.

Dalam WAG para guru honorer negeri bersertifikat pendidik banyak mengucap syukur dan ucapan terimakasih pada Gubernur Jabar, DPRD Provinsi, Kadisdik, FAGI dan PGRI. Mereka entitas guru honorer yang sudah lama mengabdi dan berkontribusi pada dunia pendidikan. Khususnya di Jawa Barat. Mereka layak mendapatkan “bintang” dalam wujud cairnya TPG.

Cairnya TPG bagi guru honorer SMA/SMK/SLB di sekolah negeri sudah lama diperjuangkan. Sejak Kadisdik Dr. Dewi Sartika, MSi dan kini di zaman Kadisdik Dedi Supandi menjadi kenyataan. Mantan Kadisdik lama dan Kadisdik baru nampak berpihak pada para guru honorer. Ini sangat positif bagi kemajuan pendidikan di Jawa Barat.

Dahulu saat diskusi dengan Ridwan Kamil dan Uu Ruzhanul Ulum di Gedung KAA, sebelum pelantikan sebagai Gubernur Jawa Barat, Saya sampaikan, “Jabar Juara Lahir Batin dalam dunia pendidikan bagi guru honorer dimulai dari peningkatan kesejahteraan”. Bila semua guru honorer SMA/SMK/SLB di Jawa Barat sudah mayoritas sejahtera maka Jabar Juara Lahir Batin akan lebih mudah diraih.

Nah, sekarang tinggal para Bupati dan Walikota di setiap daerah “menyelamatkan” nasib guru honoerer TK SD SMP. Sebaiknya para Bupati dan Walikota “meniru” Ridwan Kamil dan Kadisdik Jawa Barat untuk memberi SKKD bagi mereka. Terutama yang sudah lolos PPG. Bila para kepala daerah memberi SK atau SKKD maka para guru honorer akan lebih berpeluang memperbaiki kesejahteraannya.

Di tempat Saya bekerja ada empat guru honorer yang lolos PPG, dapat SKKD dan kini bersiap mendapatkan dana TPG dari APBN. Ini satu anugerah luar biasa bagi para guru honorer di sekolah negeri yang selama ini tak bisa mendapatkan TPG. Semoga setiap guru di negeri ini bertumbuh kompetensinya, kesejahteraannya dan prestasinya dalam melayani anak didik.

Guru kompeten dan sejahtera sangat penting bagi loncatan prestasi anak didik. Tidaklah mungkin guru bergaji dibawah UMR/UMP/UMK dapat mensejahterakan anak didiknya. Untuk kesejahteraan dirinya saja sulit. Pemerintah harus mengerti ini. Mengerti teori kesejahteraan! Hanya manusia sejahtera yang dapat mensejahterakan manusia lainnya. Wajib hukumnya setiap guru di negeri ini sejahtera lahir batin!

Finlandia dan sejumlah negara maju sangat mengutamakan kesejahteraan para guru. Jangan sampai para guru banyak yang sulit secara ekonomi dan suramnya jaminan masa depan. Ada ungkapan yang menggelitik berbunyi, “Untuk melihat masa depan sebuah bangsa, lihat kesejahteraan gurunya”. Bila profesi guru dianggap tak penting dan tidak sejahtera maka bangsa itu akan terus terpuruk!

Related Articles

Media Sosial

0FansSuka
0PengikutMengikuti
0PelangganBerlangganan
Google search engine
Google search engine
Google search engine
Google search engine
Google search engine
Google search engine
Google search engine
Google search engine
Google search engine
Google search engine
Google search engine
Google search engine
Google search engine
Google search engine

Berita Terbaru