Pewarta : Ayi Suherman
Koran SINAR PAGI, Kab.Sukabumi,- Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di Kabupaten Sukabumi, belum efektif. Pasalnya, masih banyak toko-toko yang buka serta banyak dikunjungi pembeli saat PSBB.
Hal itu diungkapkan Ketua DPRD Kabupaten Sukabumi, Yudha Sukmagara, kepada awak media, Rabu (13/5/2020), di Gedung Pendopo Sukabumi.
Menurutnya, dalam penerapan PSBB, seharusnya pertokoan seperti pakaian, elektronik dan sejenisnya ditutup.
“Untuk itu, kita akan melakukan minimalisir soal jam operasional toko-toko. Terutama toko-toko yang sesuai dengan penerapan PSBB ini harus di tutup,” ujarnya.
Dikatakan Yudha, saat ini pemerintah masih memberikan kebijaksanaan terhadap pertokoan yang masih buka dengan batasan waktu yang telah ditentukan.
“Sebetulnya pemerintah daerah sudah toleran, masih membuka di jam-jam sekian. Ini toleransi dari pemerintah, saya rasa. Dan kami mendukung saja apa yang dilakukan oleh Pemerintah Daerah,” tuturnya.
Pihaknya mendukung upaya pemerintah. Oleh karena itu, dirinya pun meminta kepada masyarakat untuk mendukung upaya pemerintah ini.
“Mari kita dukung upaya ini, dengan tidak berbondong-bondong berangkat ke pasar untuk membeli baju dan lainnya. Karena setelah berinteraksi akhirnya penyebaran virus corona ini terjadi,” bebernya.
Tak hanya itu, Ia pun menyinggung terkait terjadinya lonjakan jumlah ODP, PDP dan pasien positif saat PSBB di Kabupaten Sukabumi. Dirinya menilai ini sangat berbahaya.
“Disebut angkanya masih landai. Kita lihat dalam satu minggu itu ada kenaikan sampai 8 atau 9 orang. Ini saya rasa bukan kurva landai. Ini berbahaya,” jelasnya.
“Makanya kami minta masyarakat bantu kami menekan penyebaran selama 14 hari saja. 14 hari, bukan selamanya. Setelah 14 hari ini kita harapkan situasi normal kembali. Kalau kita sekarang tidak mau melaksanakan ini, sampai kapan kita akan berhasil. Kita lihat di Jakarta cenderung berhasil, ada penurunan,” pungkasnya.