Muridku Pengusaha Muda

  • Whatsapp
banner 768x98

Oleh : Dudung Nurullah Koswara
(Guru SMA dan Ketua PB PGRI)

Mengapa para guru harus menguatakan kompetensi pedagogik? Diantaranya karena setiap guru harus mengenali dengan baik potensi, karakteristik dan kehidupan di sekitar anak didik. Bila guru mampu mengenali secara utuh kecenderungan potensi anak didik maka Ia bisa diarahkan berdasarkan potensi terbaiknya.

Disisi lain guru pun punya keterbatasan dalam menggali potensi anak didik. Mengapa? Karena jumlah dan kompleksitas yang menyertai setiap anak didik beragam. Idealnya setiap anak bisa dilayani secara personal dan menyentuh secara mendalam pada harapan dan keinginannya. Faktanya pendekatan klasikal dan “pukul rata” dilakukan para guru dalam melayani anak.

Adalah Gerian Satria Wibawa tamat SMAN 1 Kota Sukabumi tahun 2007 adalah produk pendidikan klasikal. Namun mengapa Ia mampu menjadi pengusaha muda yang sukses saat ini? Padahal saat SMA tidak ada pendidikan khusus bisnis. Saat SMA Ia biasa-biasa saja. Tidak ada yang luar biasa. Namun mengapa saat hidup di dunia luar yang penuh dengan tantangan Ia menjadi orang yang luar biasa?

Tulisan ini dibuat karena saat PGRI Kota Sukabumi membuka mitra usaha properti ternyata didapatkan amanahnya oleh muridku sendiri. Aha, rasanya tak percaya! Muridku yang baru kemarin sore sudah memegang asset milyaran. Benarkah? Ingat pepatah UAS mengatakan, “Dihadapan orangtua anak tidak pernah besar, Ia tetap anak selamanya”. Aha, perasaan itulah yang ada dalam diri ini.

Gerian Satria Wibawa adalah “anakku” Ia muridku yang baru kemarin lulus SMA. Masa sudah memegang sejumlah usaha yang kalibernya orang dewasa atau pengusaha besar? Namun itulah nasib orang. Ternyata Ia memang pengusah muda yang luar biasa. Ia adalah Komisaris PT Mahir Berlian Pusaka. Ia pun Direktur Utama PT Nusa Land Property. Plus sejumlah pegangan usaha lainnya.

Ia berpengalaman mengelola 16 lokasi perumahan. Salah satunya adalah PGRI Center yang sedang dibangun saat ini. Menurut sebuah survai hari ini, Mahirland Holding satu-satunya perusahaan milik putra daerah terbesar dan terbanyak. Lokasinya di Kota Sukabumi dan Kabupaten Sukabumi. Bahkan Ia punya finance sendiri, sehingga bila konsumen mau kredit tidak harus ke bank. Ia cover sendiri.

Benar kata pepatah, “Melihat orang sukses jangan saat suksesnya saja, lihat masa perjuangannya”. Ternyata Gerian Si Pengusah Muda sukses itu, punya masa lalu yang cukup unik. Ia sempat jatuh bangun dan jadi pedagang kaki lima di jalan Ahmad Yani Kota Sukabumi. Tamat SMA Ia punya mentalitas usaha, berdagang dan mandiri berbisnis. Inilah modal awal saat Ia ABG punya spirit bisnis. Kini orang melihat Ia sebagai pengusah properti muda yang sukses. Tentu guru dan orangtua akan sangat bangga atas kesuksesannya.

Hari ini dua tulisan Saya cover terkait anak didikku yang sukses. Maaf anak-anakku yang lainnya tidak sempat Saya tuliskan. Namun setidaknya yang sudah Saya tulisakan adalah mewakili perasaan dan bagian sukses dari anak didik lainnya. Guru tak pernah berharap diberi, apalagi meminta pada murid yang sukses. Guru baru mendengar saja muridnya sukses sudah lebih dari cukup. Apalagi bila tidak hanya mendengar tetapi melihatnya langsung.

Sukses semua anak-anakku, maafkan kami guru-gurumu yang tak maskimal mengajari dan mendidikmu. Harusnya kami mengajari, mendidik, memotivasi dan menginspirasi secara personal. Namun apa daya tangan tak sampai. Tangan kami pendek. Semoga pendidikan klasikal yang kami lakukan tidak mengurangi takaran nasib sukses kalian semua. Doa kami dari para guru, sukses semua anak didik dari semua angkatan.

Maafkan kami. Pendidikan terkadang diperlakukan bagai industri. Asal anak didik masuk sekolah, tidak bandel, ada di sekolah maka aman-aman saja. Padahal sekolah bukanlah tempat penitipan anak. Anak asal masuk bersekolah dan asal lulus menjadi hal yang buruk dalam dunia pendidikan kita. Idealnya anak didik masuk sekolah, berproses dalam pembelajaran yang efektif dan lulus dengan kompetensi terbaik.

banner 728x90

Pos terkait

banner 728x90