Pewarta : Jeky
Koran SINAR PAGI, Sumedang – Jenazah seorang yang tidak diketahui alamat dan keberadaan keluarganya, Minggu malam akhirnya dipulasara dan dimakamkan oleh pihak RSUD Kabupaten Sumedang dan Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten Sumedang.
Dari penelusuran koransinarpagijuara.com, almarhum biasa dipanggil Agus Bulaloa, tapi disayangkan saat digeledah pihak berwenang, yang bersangkutan tidak memiliki identitas yang jelas.
“Demi kemanusiaan, tadi malam kami telah memulasara dan memakamkan jenazah yang tidak beridentitas. Sebelumnya kepada almarhum dilakukan rapid test dan hasilnya reaktif. Artinya belum tentu positif corona, tapi dipulasara dan dimakamkan sesuai dengan protokol Covid-19. SOP nya seperti itu,” ujar Herman Suryatman, Sekretaris Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten Sumedang saat dihubungi. Minggu (3/5).
Herman menghimbau agar masyarakat tidak perlu cemas dan khawatir, apalagi sampai ketakutan. Selain belum tentu terpapar corona, semua tahapan dan ketentuan pemulasaraan maupun pemakamannya benar-benar dilakukan secara tertib, sehingga aman bagi masyarakat sekitar.Â
“Takut itu wajar agar kita selalu waspada. Yang tidak boleh itu ketakutan karena akan mengesampingkan logika”, jelas nya.
Dipandanganya, kejadian ini diluar kehendak kita, tapi demi kemanusiaan kita harus mengurus jenazah sebagaimana mestinya,
Diketahui, almarhum yang sering ikut naik angkot jurusan Cicaheum – Cileunyi, awalnya lemas dan dibawa supir angkot ke Rumah Sakit AMC tapi ditolak. Kemudian diantar ke Puskesmas Jatinangor, tapi meninggal diperjalanan. Karena alamat dan keluarganya tidak ditemukan, akhirnya almarhum dibawa ke RSUD Kabupaten Sumedang.
Untuk mengantisipasi hal yang tidak diinginkan, pihak Puskesmas Jatinangor sudah melakukan rapid test kepada supir angkot yang membawa almarhum. Hasilnya negatif.