Pewarta : Syam Awing
Koran SINAR PAGI, Kab.Jeneponto,- Terkait dengan beredarnya kabar adanya pasien Virus Corona di RSUD Lanto Dg Pasewang, Kab.Jeneponto di Medsos Facebook, yang diposting oleh akun Ivulk Sulung pada Grup Suara Rakyat Turatea, Rabu (04/03/20) personil Sat.Intelkam Polres Jeneponto dipimpin KBO Intelkam IPDA B.Bhastion melaksanakan Pulkabet dan deteksi dini di rumah sakit tersebut.
Dalam postingannya Ivulk Sulung menulis, Pemda Jeneponto dalam hal ini Dinas Kesehatan atau instansi terkait mohon kiranya memberikan konfirmasi terkait desas desus salah satu pasien di RSUD Latopas yang katanya terjangkit virus Corona setelah melakukan perjalanan dari kota Surabaya, Jawa timur. jika
memang benar, langkah apa yang mesti dilakukan untuk mencegah penyebarluasan wabah penyakit tersebut??.
#corona bukan lelucon.
#cegah sebelum menyebar luas.
Demikian,dgn harapan agar sekiranya diperhatikan dgn seksama.
Setelah dilakukan Pulkabet, dalam keterangannya Drg.Bustamin, Direktur RSUD Lanto Dg Pasewang Kab Jeneponto, menyatakan bahwa, asien yang dimaksud tersebut ternyata mengalami penyakit Pnemoni / radang paru-paru (saluran pernafasan) sehingga ditempatkan di ruang isolasi.
Dijelaskan, ruang isolasi yang disediakan di RSUD Lanto Dg Pasewang Kab.Jeneponto bukan diperuntukan bagi pasien yang terpapar virus corona, namun memang setiap rumah sakit harus memiliki ruang isolasi.
“Penyakit Pnemoni / radang paru-paru (saluran pernafasan) memang hampir sama ciri-cirinya dengan virus corona,” ujarnya.
Menurutnya, Virus Corona dapat mati diatas suhu 24 derajat, jadi untuk mencegahnya dapat dilakukan dengan rajin berolahraga dan minum – minuman yang dapat menghangatkan badan, terangnya.
Sementara menurut Ahriani, Kepala IGD RSUD Lanto Dg Pasewang Kab.Jeneponto, pasien bernama Muhammad Mulyadi (23), warga Kalukuan, Desa Bulo – Bulo, Kec.Arungkeke tersebut masuk ke ruang UGD RSUD Lanto Dg Pasewang pada hari Selasa tanggal 03 Maret 2020 pukul 07.30 wita.
“Pasien ini mengalami demam tinggi hingga 40,5 derajat, kemudian batuk nya ada bercak darah dan telah dilakukan foto rongen oleh dokter paru dan dinyatakan mengalami sakit pnemonia / radang paru dan dapat menular, sehingga harus di isolasikan serta menggunakan masker,” jelas Ahriani.
Disebutkan, pasien tersebut dipakaikan Masker N95 yang bentuknya tidak seperti masker lainnya, dimana agak menonjol keluar, tambahnya.
“Pasien masih di rawat di ruang isolasi dan kondisinya sudah mulai membaik bahkan sudah meminta untuk pulang ke rumahnya,” tambah dia lagi.
Menurut keterangan pasien, pada tanggal 10 Februari 2020 dirinya memang berada di Surabaya Prov.Jatim dan sudah lebih dari 10 hari sehingga sudah lewat dari masa inkubasinya.