Banjir Pasti Berlalu !

  • Whatsapp
banner 768x98

Oleh : Dudung Nurullah Koswara
(Praktisi Pendidikan)

Ada ungkapan yang mengatakan, “Disaat kita terpuruk maka satu-satunya yang masih bisa memberi kekuatan adalah harapan”. Harapan yang tertancap kuat dalam mental kita adalah modal spirit dalam mengkompensasi keadaan yang belum sesuai harapan. Selalu ada mimpi dan harapan agar kehidupan lebih baik.

Termasuk sahabat dan saudara kita yang saat ini sedang dilanda banjir. Semoga tetap sabar, nalar dan yakini banjir pasti berlalu. Andaikan banjir ini adalah sebuah “badai” kehidupan maka syair lagu yang dibawakan Krisye pun mengatakan, “Badai Pasti Berlalu”. Apalagi banjir, Ia akan segera berlalu.

Saya berdo’a kepada Tuhan tabahkan, sehatkan dan berikan suatu saat kebahagiaan luar biasa bagi warga yang hari ini sedang dalam ujian. Ujian itu proses menuju kehidupan naik kelas lebih baik. Manusia adalah makhluk budaya. Ia akan melakukan segala hal lebih baik berdasarkan pengalamannya. Semoga banjir cepat berlalu! Insyaallah berlalu!

Sahabat pembaca justru ada satu hal yang sulit berlalu dalam kehidupan kita. Apakah gerangan? Diantaranya adalah tindak dan perilaku yang buruk. Contoh membuang sampah sembarangan. Membuang uang negara ke dalam dompet pribadi. Membuang hoaxs ke dunia medsos. Membuang nyinyir ke dunia medsos.

Masih ingatkah lagu “Ganti Presiden”. Sebuah lagu melecehkan seorang pemimpin negara. Coba simak syairnya dan ekspresi penyanyinya. Sungguh tak elok. Bernyanyi bagai menari dan melukai seseorang padahal Ia seorang Presiden. Apa pun dalihnya lagu itu adalah sebuah contoh buruk dari limbah politik. Sebuah “kode keras” politik. Untung sudah berlalu!

Segalanya akan berlalu, jangankan banjir, badai bahkan lagu pun pasti berlalu. Dalam kehidupan dunia ini semuanya akan berlalu. Tidak ada yang abadi. Hal yang abadi justru “keberlaluan” berlalulah yang abadi. Semuanya terkena “hukum berlalu”. Hanya Tuhan yang tidak akan pernah berlalu. Salut pada Prabowo. Lawan politik yang jadi kawan. Saya kagum kepadanya. Prabowo membawa pesan rekonsiliatif demi pertahanan dan kemamanan negara (Menhan).

Dungguh indah saat Prabowo menerima jabatan Menhan sebagai media mengabdikan diri pada negara. Sebelumnya ada oknum perempuan yang fatalism bila Prabowo kalah jadi Pleciden. Ia memprotes Tuhan. Seolah Tuhan salah memenangkan selain Prabowo. Seolah yang terpilih itu kelompok Syeitan. Bahkan ada versi oknum politisi gaek ada Partai Setan (Hizbussyaithan) versus Partai Allah (Hizbullah).

Politik identitas dan menyeret-nyeret agama ke dalam politik ini yang tak baik. Sungguh “membuang” SARA ke dalam ranah politik sangat-sangat bahaya. Urusan politik adalah urusan kepentingan duniawi, murah, sementara dan kekuasaan manusia. Urusan agama adalah urusan mulia, kekuasaan Ilahi dan kesejahteraan lahir bathin.

Akankah jualan politik identitas di negeri ini berlalu? Akankah budaya buang sampah ke sungai akan berlalu? Akankah menebangi pohon penyangga resapan air berlalu? Akankah tanah persawahan terus berubah jadi lahan pabrik? Akankah villa-villa pejabat menumbangkan pohon-pohon dan menutup lubang resapan air?

Akankah saling hujat, nyinyir anyir dan hoaxs terus dipompokan demi kepentingan politik? Akankah makhluk Cebong, Kampret dan Kadal Gurun terus hidup menebarkan hujatnya? Selama mentalitas kolektif kita jauh dari adab dan ridho Ilahi, selama itu pula kesejahteraan bersama masih jauh didapatkan.

Saat banjir hari ini menggenang dan menewaskan sejumlah orang. Sebelumnya “banjir medsos” tak henti-hentinya mengenangi mentalitas bangsa kita. Guyuran hujan memang bisa menimbulkan banjir fisik. Namun harus diingat! Guyuran informasi hujat, nyinyir anyir di medsos pun dapat melahirkan banjir dan genangan mentalitas yang sangat buruk.

Dunia medsos sudah lama terkena banjir hoaxs. Banjir konten bermasalah. Bahkan Kementrian infokom mengatakan ratusan ribu konten bermasalah membanjiri dunia medsos kita. Lebih parah lagi, mulai dunia anak SD sampai SMA sudah terkena banjir informasi dunia XXX. Gambar, video dan narasi XXX menguasai dunia medsoso. Ini sangat bahaya!

Banjir dan badai pasti berlalu. Ma’af! Hal yang XXX dan politik identitas akankah berlalu? Hanya dunia pendidikan dan peran para guru yang dapat meminialisir. Pekerjaan menjadi guru adalah pekerjaan “pertahanan negara”. Bila generasi jebol mental, maka adab bangsa ke depan akan jebol. TNI, POLRI, Omas, Politisi, pengusaha, penguasa tak dapat berbuat banyak. Dunia medsos lebih ganas. Mari reflektif!

banner 728x90

Pos terkait

banner 728x90