Pewarta : Iwan Brata
Koran SINAR PAGI, Kab.Muara Enim,- Menyusul kabar banyaknya warga masyarakat yang menjadi korban keganasan Harimau dalam beberapa waktu terakhir, Plt.Bupati Muara Enim, H Juarsah meminta BKSDA dan Polisi Hutan untuk menangkap hidup ataupun mati hewan buas yang sudah merambah ke pemukiman warga tersebut.
Juarsah mengucapkan bela sungkawa bagi keluarga korban baik pribadi maupun atas nama Pemerintah Kabupaten Muaraenim dan ia menghimbau masyarkat untuk mengurangi kegiatan keluar malam, “Kalau sudah sore jangan ke kebun lagi dan mandi, kecuali mandi dirumah,” ujarnya.
Dikatakannya, pihaknya tahu jika harimau tersebut dilindungi oleh Undang-Undang, tetapi lebih baik melindungi manusia daripada hewan buas, sebab itu sama saja melindungi penjahat.
“Kejadian manusia diterkam Harimau ini bukan sekali bahkan sudah berkali-kali, akibatnya masyarakat dihantui rasa takut, sehingga tidak bisa mencari nafkah,” imbuhnya.
Untuk itu ia meminta agar ada tindakan yang nyata dari pihak terkait, misalnya BKSDA atau Polhut untuk menangai Harimau yang sudah meresahkan warga, seperti dengan tembakan bius, untuk dikarantina atau dikembalikan ke habitatnya.
“Senin ini akan dirapatkan untuk mencari langkah-langkah terkait “Teror Harimau” ini, agar masyarakat kembali merasa aman, saya sudah bersurat ke BKSDA setengah bulan yang lalu tetapi belum ada balasannya,” pungkas Juarsah.
Dikabarkan sebelumnya, Ratemi (50) dan Purwanto (50) warga Dusun V Sidodadi Desa Padang Bindu Kecamatan Panang Enim Kabupaten Muaraenim tak menyangka kalau putri pertamanya Sulis Setiawati (30) akan menjadi korban yang diduga diterkam Harimau saat sedang mandi.
Dikatakan Ratemi (50), sebelum ditemukan tewas, anaknya masih sempat bertemu dan pamit dengannya untum pergi mandi sembari mengecek kebun durian miliknya yang sedang berbuah.