Pewarta : Dede M Ramlan
Koran SINAR PAGI, Kab.Purwakarta,- Gendrang Jelang Pemilihan Kepala Desa (Pilkades) di Wilayah Kabupaten Purwakarta sudah mulai gaduh membahana jadi buah bibir dan pembicaraan Warga Masyarakat di 83 titik Wilayah Desa. Halnya, desa di Wilayah Kecamatan Wanayasa terhitung ada 8 desa di tahun 2022 nanti bakal menggelar Pilkades secara serentak.
Contohnya di Desa Simpang Kecamatan Wanayasa diperkirakan muncul beberapa orang Bakal Calon Kepala Desa siap makalangan. Sebut saja Bakal Calon Kades Simpang H. Jenal Aripin yang saat ini dirinya aktif berkecimpung di Dunia Pers.
H. Jenal Aripin merupakan sosok calon pemimpin yang dinilai bakal mumpuni untuk melakukan langkah kebijakan terarah dan signifikan di tubuh Pemerintahan Desa Simpang kedepan. Sehingga, mampu melakukan terobosan-terobosan yang akan membawa perubahan, baik Pembenahan di Bidang Pemerintahan Desa, Peningkatan Ekonomi Kerakyatan dan melanjutkan Pembangunan Infrastruktur Fisik yang belum tersentuh.
Insya Allah, saya sudah bulat akan mencalonkan Kelapa Desa Simpang. Kalau saya dipanjangkan umur, sehat afiat dan tentunya ada dukungan dari masyarakat, maka saya siap untuk ikut makalangan,”ujar H. Jenal Aripin saat ditemui gemmarakyat.com dikediamannya Desa Simpang, tadi siang.
Menurut H. Jenal, ada beberapa persoalan Desa Simpang yang mesti dibenahi, terutama di tubuh Pemdes itu sendiri. Artinya, Kinerja Pemdes harus betul-betul terarah dan difungsikan sesuai tugasnya masing-masing. Karna, selama ini saya amati, Kinerja Pemdes Simpang dinilai kurang pro aktif menjalankan tugas yang di embannya. Hal itu tentu kembali kepada kebijakan pimpinan yang menjalankan roda pemerintahan didalamnya.
Pada waktunya, terlebih saya nanti lancar dan sukses terpilih memimpin Desa Simpang, maka ada beberapa program yang bakal saya realisasikan. Diantaranya, Pihak Desa bersinergi dengan Wadah Aspirasi Masyarakat yakni Badan Permusyawaratan Desa (Bamusdes) dan bekerjasama dengan Warga Masyarakat untuk menggali potensi desa. Sehingga, peningkatan pembangunan desa bukan tertumpu hanya bagaimana bisa membangun fisik infrastruktur semata,”ujar H. Jenal.
Di Wilayah Desa Simpang terdapat Aset Desa berupa Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) dan Lokasi Tanah Bengkok seluas kurang lebih 1000 m2 terletak di Kp. Ciherang dan selama ini keberadaannya tidak tersentuh dan diberdayakan. Padahal, jika kita peduli ingin mengembangkan potensi lokasi tanah tersebut, maka akan menjadi lokasi yang cukup produktif untuk menambah Pendapatan Anggaran Desa (PADes).
Contoh, lanjut H. Jenal, dilokasi tanah bengkok Kp. Ciherang itu kita bangun Rumah Toko (Ruko) dan dibangun menggunakan Dana Desa misalnya. Nah, atas nama BUMDes itulah nanti perkembangan manajemennya dilakukan. Seperti, jika Ruko sudah terbangun kita bisa sewakan. Saya yakin, jika dilokasi tanah bengkok itu dibangun Ruko tentunya bakal mendatangkan hasil dan mendapatkan pundi-pundi uang nantinya. Tanah bengkok itu lokasinya sangat strategis karna berdekatan dengan Ponpes Al-Hikamussalafiyah Cipulus Nagrog yang notabene terdapat ribuan santri mondok. Sehingga, dipastikan pula, calon konsumen dominan nantinya adalah Santriwan-santriwati Cipulus tersebut.
Dalam hal lain, BUMDes itu sendiri bisa disupport kembali Anggaran untuk mendirikan Toko Serba Ada (Toserba) dan kita bikin komitmen dengan seluruh Pemilik Warung yang ada di Wilayah Desa Simpang agar mereka membeli barang dagangan atau kebutuhan warga apapun jenisnya dari BUMDes tersebut. Begitu pun dari hasil panen Para Petani disini, seperti Padi, Palawija, Cengkeh, Manggis dll, bisa diakomodir oleh BUMDes Simpang,”ujar H. Jenal.
Selain itu, BUMDes bisa memberikan pinjaman bersyarat terhadap masyarakat atau para Pemilik Warung. Misalkan, jika Pemilik Warung itu ingin pinjam uang silahkan ke BUMDes dengan catatan ada jaminan seperti Sertifikat Tanah atau BPKB Kendaraan Bermotor. Atau jaminan barang seperti kita melakukan Transaksi Pegadaian. Hal itu dilakukan, agar kiranya semua tertib administrasi dan sama-sama memiliki tanggung jawab masing-masing. Terutama dalam hal pengembalian Angsuran Pinjaman Warga atau Pemilik Warung,”tambah H. Jenal.
Informasi sementara itu dulu. Sebetulnya banyak program yang ingin saya sampaikan prihal ingin adanya perubahan menyangkut soal pembenahan pembangunan di Wilayah Desa Simpang ini. Namun, cukup segitu dulu ya,”pungkas H. Jenal yang biasa akrab disapa H. Zabbarty mengakhiri perbincangan.