Pewarta : Dede M Ramlan
Koran SINAR PAGI, Kab.Purwakarta,- Berkembangnya dunia properti menjadikan peluang bisnis yang bernilai tinggi bagi pelaku usaha batu alam. Hal ini tentu berdampak pada pertumbuhan bisnis batu alam secara global yang terus meningkat.
Namun potensi tersebut belum dimanfaatkan secara maksimal, sehingga batu alam tidak menjadi komoditi ekspor yang unggulan Indonesia, terutama batu templek dan batu belah.
“Saat ini kebanyakan industri batu alam di Indonesia merupakan industri menengah kebawah, belum seperti negara lainnya,” tutur Manager Marketing PT Hardian Bumi Selaras (HBS), Dedi S.Pd, kepada koransinarpagijuara.com, Senin (16/12/19).

Namun demikian lanjut Dedi, bahan batu hiasan batu templek maupun batu belah untuk bahan bangunan cukup berkembang di pasar lokal, imbuhnya.
“Alhamdulillah, untuk pasar lokal, perusahaan kami sudah melayani kebutuhan batu alam templek dan batu belah dibeberapa kota di Pulau Jawa maupun Indonesia,” ujarnya.
Menurut Dedi perusahaan yang berlokasi di Kp.Gardu RT 03 / RW 01 Desa Gardu, Kec.Kiarapedes, Kab.Purwakarta ini selalu berupaya memberikan pelayanan terbaik kepada konsumennya, mulai dari pelayanan ditempat hingga pendistribusiannya.
Diungkapkan, perusahaannya membandrol batu alam templek ataupun batu belah juga batu hias dengan harga Rp.25,000/M², “Untuk batu belah kami biasa menjual Rp.250.000/mobil engkel,” ujarnya.
Untuk menikmati sensasi suasana alam dengan hiasan batu, masyarakat bisa menghubungi Manager/Marketing PT HBS di nomor Handphone/WA 087825654103 atau alamat e-mail [email protected].