Pewarta : Ester
Koran SINAR PAGI, Kota Medan,- Menurut Dhiyaul dari Fraksi PKS DPRD Medan, selama ini sudah menjadi rahasia umum buruknya pelayanan kesehatan dan SDM di Rumahsakit Pirngadi Medan. Hal itu diungkapkan Dhiyaul saat berlangsung rapat dengar pendapat [RDP] DPRD Medan dengan Wadir Rumah Sakit Pirngadi Medan bersama staf, Selasa (03/12/19), saat melengkapi tanggapan Afif Abdillah.
Sebelumnya Afif Abdillah menanggapi permintaan Wakil Direktur [Wadir] RS Pirngadi Rushakim Lubis agar Pemko Medan membuat peraturan resmi atau Perwal yang mengatur Puskesmas di Medan bisa merujuk pasiennya berobat ke Rumahsakit Pirngadi.
Afif menanggapi, masyarakat tidak mau berobat ke RS Pirngadi imbas dari masih ada masalah gaji honorer yang dua bulan belum juga dibayar, “Sehingga memperlambat proses menuju perbaikan terkait pelayanan dan citra Rumah Sakit Pirngadi itu sendiri,” tutur Afif Abdillah.
Pada RDP di gedung DPRD Medan, Pimpinan Komisi 2 Aulia Rahman didampingi Afif Abdilah, Modesta Marpaung, Dhiyaul, Hayati, Janses Simbolon, Sudari, Dodi Robert Simangunsong, Johanes H Hutagalung dan Wong Chun Sen.
“Kita harus mendorong pihak Kemenkes pusat untuk mengimbau seluruh Puskesnas yang ada di Kota Medan segera merujuk pasien untuk mau berobat ke Rumah Sakit Pirngadi,” tambah Dhiyaul.
Dibahas di Rapat Badan Anggaran
Lain lagi pendapat Wong Chun Sen, kalau kita mau mengevaluasi kinerja RS Pirngadi harus memakai data, apalagi diakhir tahun seperti ini. Sebab tanpa adanya data kita tidak bisa mengatakan kinerja pirngadi baik atau buruk.
“Selain itu RS Pirngadi harus memperbaiki seluruh fasilitas penunjang, seperti toilet, gedung, dan yang paling penting SDM-nya. Tunjukkan keramahan pegawai dalam melayani pasien yang berobat terutama pasien BPJS,” terang Wong.
Diakhir pertemuan Aulia Rahman dari Fraksi Gerindra selaku pimpinan rapat, merangkum semua hasil pembicaraan yang akan dibahas pada rapat badan anggaran nantinya.
