Oleh : Sugama
(Penyuluh Kehutanan Jawa Barat)
Pesantren itu sejatinya adalah sebuah pendidikan tradisional tempat para santri menuntut ilmu-ilmu agama Islam, dengan segala peraturan dan disiplin ketat yang diterapkan oleh Kiainya. Para santri biasanya nginep di asrama sederhana yang lebih dikenal dengan sebutan pondok atau kobong. Pada Pesantren Tradisional biasanya diajarkan kitab-kitab Islam klasik atau sering disebut kitab kuning, dengan menggunakan sistem sorogan, wetonan, dan bandongan. Adapun kitab-kitab Islam klasik yang diajarkan di pesantren adalah Kitab Nahwu dan Sharaf, Fiqih, Ushul Fiqh, Hadits, Tafsir, Tauhid, Tasawuf, dan Akhlak, serta cabang lain seperti Tarikh dan Balaghah.
Dengan demikian, pengajaran kitab-kitab Islam klasik merupakan hal utama di pesantren tradisdional guna mencetak alumnus yang menguasai pengetahuan tentang Agama Islam bahkan diharapkan di antaranya dapat menjadi ustazd atau kiai, yang dapat membina masyarakat umum, dan bahkan diharapkan dapat mendirikan pesantren di tempat asalnya.
Meskipun tidak ada kriteria yang pasti mengenai pondok pesantren modern, tetapi beberapa unsur yang menjadi ciri khasnya, yaitu; Memiliki sekolah formal dibawah kurikulum Diknas atau Kemenag, seperti SD/MI, MTS/SMP, MA/SMA, maupun sekolah tinggi. Ciri lainnya Penguasaan atau porsi terhadap kitab kuning menjadi berkurang, serta Penekanan pada bahasa asing Arab dan Inggris dalam percakapan.
Pesantren Yatim Mabda Islam didirikan oleh seorang pengusaha muda yang bernama Sandi Noviandi, pada akhir Tahun 2016. Pemuda yang masih berumur sekitar 29 tahun ini merupakan warga asli setempat, mempunyai usaha di Bidang Properti dan obat-obatan Herbal yang berkedudukan di kota Bogor dan Jakarta. Pesantren ini mempunyai seorang penasehat dan pembinanya, yang bernama Ustazd Muhammad Hidayat.
Berdasarkan ciri-cirinya Pesantren Yatim Mabda Islam dapat digolongkan kepada Pondok Pesantren Modern. Dengan Visi : “Pesantren Modern yang tetap memegang Manhaj Salaf, yang menyelenggarakan Pendidikan Islam untuk mencetak Generasi Mandiri yang Cinta Qur’an dan Siap Memimpin” Pesantren ini siap menjadi rumah terbaik bagi anak-anak yatim dan menjadi wasilah yang mengantarkan para santri yatim tersebut dalam meraih cita-citanya.
Untuk mewujudkan visi tersebut, Pesantren Mabda Islam menetapkan langkah-langkah strategis sebagai berikut: (1) Menyelenggarakan Pendidikan Islam dengan metode dan sarana yang sesuai dengan perkembangan zaman. (2) Membina Ilmu keagamaan : aqidah, akhlaq, bahasa Arab, siroh Nabawiyah, dan ilmu syari’ah lainnya dengan cara membangun pemahamannya tentang kehidupan, sehingga menjadi landasan sikap dan prilaku sehari-hari, bukan sekedar mentransfer ilmu. (3) Mengajarkan ilmu-ilmu sains yang diperlukan dalam kehidupan. dan (4) Membekali ilmu kemandirian, berupa keterampilan dan keahlian agar siap terjun dalam kancah kehidupan bermasyarakat secara mandiri.
Pada awal pendiriannya Pesantren ini dibiaya oleh infak dari para donatur yang mempunyai kepedulian terhadap kehidupan dan pendidikan anak-anak yatim. Dengan modal awal berupa tanah seluas kurang lebih dua hektar, dibangunlah asrama tempat para santri mondok dan bangunan sekolahan, serta rumah-rumah para ustazd pembina santri, walaupun masih sederhana. Kedudukan pesantren terletak di Kampung Pasir gede, Desa Nyalindung, Kec. Nyalindung, Kab.Sukabumi, Jawa Barat.
Setelah berjalan beberapa waktu, pada akhir tahun 2019 ini, Pesantren Yatim Mabda Islam telah memiliki tanah seluas 15 Ha. dalam satu hamparan yang berupa tanah lahan sawah, lahan pertanian kering dan kayu-kayuan (kehutanan), lahan kolam perikanan, dan lahan peternakan lebah madu, domba dan ayam. Dan diluar hamparan tersebut terdapat lagi lahan berupa kebun pisang seluas satu hektar, sehinga luas keseluruhannya adalah 16 Ha.
Berbeda dengan pesantren lain pada umumnya, Pesantren Yatim Mabda Islam, yang memiliki areal pertanian produktif ini dijadikan sebagai Agro Park. Konsep pertanian yang produktif danterintegrasi secara efektif, yang mengacu pada kegiatan untuk mengurangi dampak lingkungannya melalui kerja sama timbal balik. Pembentukan Agropark menawarkan prospek untuk siklus tertutup, dengan menggunakan aliran limbah dari satu sektor sebagai bahan baku atau input produksi untuk sektor yang lain.
Agro Park juga dapat diartikan sebagai sebuah Taman berupa kumpulan Flora dan Fauna yang yang dibudidayakan secara produktif dan bersifat sangat unik. Disini para pengunjung yang berwisata ke pesantren dapat melihat berbagai hewan peliharaan sebagai bagian dari obyek wisata, seperti rusa, monyet, ikan, burung, kambing, kelinci, landak, dan beberapa jenis kuda.
Pengunjung juga dapat melihat berbagai jenis tumbuhan kayu-kayuan dan tanaman, seperti hamparan hutan pinus, pohonmahoni, dan kayu-kayuan lainnya. Terdapat juga kebun pohon tin, pohon kurma, pohon zaitun, pohon bidara, berbagai macam bunga-bungaan, lahan areal sayuran, areal pesawahan, kebun pepaya california dan kebun buah-buahan lainnya.
Ditempat ini juga terdapat tempat untuk bermain anak-anak, lapangan tempat panahan, kuda tunggangan, hammock di bawah pohon pinus yang sejuk, spot-spot untuk berselfy, rumah burung dan rumah kelinci, serta areal tempat memberi makan domba-domba dan binatang peliharaan lainnya. Di beberapa spot juga terdapat gazebo tempat beristirahat, villa untuk tamu dan beberapa aula terbuka tempat pertemuan, serta cafe-cafe kecil. Ditempat tersebut juga sedang dibangun wahana untuk kolam renang.
Di areal wisata Agro Park disediakan juga tempat untuk edukasi usaha tani, yang berupa budidaya pertanian, peternakan, perikanan, dan Budidaya Hasil Hutan non Kayu, seperti; Budidaya Jamur kayu (Jamur Tiram), Lebah madu trigona (teuweul), dan rencananya Budidaya Ulat Sutera (baru pembukaan lahan untuk menanam pohon murbey untuk pakan ulat).
Selain untuk edukasi pesantren juga berkolaborasi dengan Penyuluh Kehutanan dan komunitas binaan melayani kelompokkelompok yang memerlukan bimbingan teknis dan pelatihan.
Dari usaha tani produktif yang dikelola oleh fihak pesantren dan infak tiket masuk serta tiket untuk wahana-wahana lainnya telah membantu untuk pembiayaan operasional pesantren.
Walaupun untuk pengembangan fasilitas pesantren selanjutnya, seperti pembangunan sarana dan prasana baru masih memerlukan bantuan dari infak donatur.
Para santri yang menuntut ilmu di Pesantren ini adalah anak-anak yatim dari seluruh kawasan di wilayah Sukabumi. Mereka pada umumnya berada pada usia Sekolah Dasar, Sekolah Menengah Pertama, dan Sekolah Mengah Atas. Para calon santri baru yang mau masuk pesantren cukup dengan menunjukkan surat ijin dari orang tua dan surat keterangan anak yatim dari kelurahan yang telah direkomendasikan oleh fihak Rt dan Rw tempat tinggal calon santri.
Semua biaya pendaftaran dan biaya selama belajar menuntut ilmu di pesantren serta biaya hidup semua ditangung oleh pihak yayasan / pesantren. Demikian pula dengan segala keperluan alat tulis, tas sekolah, seragam, sepatu, baju dan keperluan hidup lainnya. Para santri tinggal fokus saja menuntut ilmu, baik ilmu agama, ilmu pendidikan umum, maupun keterampilanuntuk bekal hidup ketika sudah kembali kepada masyarakat.
Bagi para santri yang telah lulus jenjang Sekolah Menengah Atas di pesantren tersebut yang mempunyai prestasi bagus, yayasan membantu untuk meneruskan ke jenjang yang lebih tinggi lagi, seperti kuliah di Mesir dan negara lainnya. Dan bagi santri yang mempunyai keterampilan memadai yayasan juga memberikan peluang untuk mendapatkan pekerjaan di lingkungan yayasan tersebut.