Pewarta : Jeky

Koran SINAR PAGI, Sumedang,- Kejuaraan Paralayang tingkat dunia yang di gelar dari 22 – 28 Oktober 2019 di Batudua dan Toga dengan titel West Java Paragliding World Championship 2019, seperti diduga bakal berdampak posistif terhadap peningkatan ekonomi masyarakat bawah.

Hal itu dirasakan oleh ibu Cicih Sukaesih (58), warga Rt.02 Rw.12, Dusun Cihuni, Desa Sukajaya, Kecamatan Sumedang Utara, Kabupaten Sumedang, Jawa Barat, saat ditanya koransinarpagijuara.com, di warung nya, berlokasi di Jalan Nangorak, depan Pabrik Huler Padi, Bapak H.Icin, Minggu, (27/10/19).

“Jualan kami meningkat dari biasa nya cuma dapat Rp 50 ribu per hari, meningkat jadi Rp 100 ribu per hari selama ada Paralayang ini”, ujar nya.

Dikatakan dia, hal itu sudah diduganya karena pada event ini, ia sudah memprediksi bakal banyak pengunjung. Dengan demikian ia berharap ke depan warung nya ada penataan dari Pemkab Sumedang.

“Kedepan warung – warung yang ada dipinggir jalan harus dikoordinir dan ditata rapih, agar para pedagang bisa lebih melayani dengan baik, juga tamu bisa lebih nyaman saat membeli ke warung”, harap nya.

Diapun berujar, kedepan berharap, kejuaraan Paralayang ini bisa lebih sukses agar kejuraan ini terus berlanjut di Kabupaten Sumedang,

“Bila kejuaraan (Paralayang) ini sukses maka para pedagang di seputar daerah Toga akan lebih meningkat pendapatanya karena banyak pengunjung dari kota dan luar kota Sumedang yang berkunjung, dan otomatis jajan di seputar warung yang ada di wilayah Toga”, pungkas nya.