Pewarta : Fitri
Koran SINAR PAGI, Kab.Garut,- Ketua DPD Laskar Indonesia, Dudi Supriadi berpendapat atas persoalan pembangunan pasar di Kabupaten Garut dalam program revitalisasi (amazing) program RPJMD Garut pasar-pasar seperti Pasar Limbangan, Pasar Leles, Pasar Samarang, Pasar Wanaraja, Pasar Cibatu, Pasar Desa Pangauban, Pasar Desa Pasirwangi yang menyisakan persoalan-persoalan.
“Persoalan tersebut dari mulai distribusi kios ke pedagang, kualiatas bangunan seperti mangkrak Pasar Leles, kurang volume pekerjaan Pasar Wanaraja, Pasar Samarang dan yang lainnya,” tandasnya, Senin (21/10/19).
Tak hanya persoalan itu saja, persoalan yang mengakibatkan kerugian keuangan negara / daerah, kurang bayar atas peranjian kurang bayar Pasar Cibatu dan Pasar Limbangan, penertiban retribusi yang harus transparan yang berdampak pada penurunan PAD Garut, persaingan yang kurang sehat, serta dampak sosial dan implikasi hukum.
“Untuk itu dalam persoalan ini bukan diselesaikan secara komprehensif secara menyeluruh, untuk itu DPD laskar indonesia mendesak DPRD Garut untuk membuat pansus angket revitalisasi pasar, agar nantinya hasil pansus angket DPRD Garut melakukan peyelidikan atas persoalan dari sebuah kebijakan yang berdampak pada masyarakat secara luas dapat ditemukan persoalannya dan menghasilkan rekomendasi-rekomendasi pansus DPRD dapat bekerja 60 hari, DPRD Garut harus sigap atas persoalan pasar dalam program revitakisasi pasar yang dijalankan Pemerintah gaGarut,” ucapnya.
Menurutnya, terkait pembangunan Pasar Cikajang jangan dulu dilaksanakan sebelum DPRD garut membuat pansus angket dulu revitalisasi pasar. DPD laskar indonesia menolak pembangunan pasar Cikajang sebelum persoalan pasar-pasar lain diselesaikan persoalannya.
“Akibat tak adanya respon dan terpenuhi aspirasinya dari pihak pemkab Garut, pedagang pasar BL.Limbangan melakukan aksi demo sebanyak 500 orang,” pungkasnya.
