Pewarta : Agus Lukman
Koran SINAR PAGI, Kab.Garut,- Akibat tidak adanya kepastian terkait pasar trandidional BL.Limbangan, LSM Garda Bangsa Reformasi (GBR) wilayah garut utara dan pedagang unjuk rasa di kantor DPRD kabupaten Garut, Senin (21/10/19)
Koordinator Lapangan (Korlap) GBR Garut Utara M.Kensilvio, mengatakan dilakukannya demo terhadap dewan, akibat tak ada kepastian terhadap para pedagang, yang ada di pasar tradisional BL.Limbangan, jelasnya
Dirinya menuntut penjanjian BOT pihak pemerintah Garut, dengan pengembang pasar PT.Elva Mandiri, dibatalkan, tandasnya
Karena sistem BOT akan merugikan oara pedagang, yang kini tak jelas nasibnya, “Perjanjian dengan sistem BOT agar dibatalkan (dicabut) oleh pihak pemkab Garut,” ucapnya
Lanjut Kensilvio, tak hanya mencabut perjanjian BOT, namun pihaknya menuntut juga agar PT.Elva Mandiri hengkang dari pasar tradisional BL.Limbangan, ujarnya.
Dia berharap Pemkab Garut, pengelolaan pasar tradisional di BL.Limbangan, agar diambih alih lagi oleh pihak pemerintah, sehingga para padagang, bisa nyaman dan tenang, tak seperti saat ini, resah, hingga melakukan aksi demo, baik di lokasi pasar, hingga ke DPRD Garut, akibat aspirasi warga pasar, belum juga ditanggapi, pungkasnya
Berdasarkan pantauan dilapangan, dan berita ini diturunkan LSM GBR dan pedagang pasar BL.Limbangan masih melakukan orasi di depan kantor DPRD Garut.