Sabtu, Juni 21, 2025

Ibadah Umroh Jadi Pilihan Warga, Ketika Kuota Haji Dibatasi

Pewarta : Dede M Ramlan

Koran SINAR PAGI, Kab.Purwakarta,– Umroh atau biasa disebut haji kecil kini banyak dilakukan kaum muslimin dan muslimat sebagai alternatif tatkala kuota pendaftaran haji dibatasi oleh pemerintah, dan pemberangkatan berhaji pun harus menunggu hingga puluhan tahun.

Contohnya, belum lama ini Ibadah Umroh ke Tanah Suci Mekah-Madinah dilakukan jama’ah berasal dari Kabupaten Purwakarta sebanyak 30 orang dan Kabupaten Tasik Malaya sebanyak 33 orang melalui Jasa Travelling PT Mujahadah Rahmat Ilahi, Purwakarta.

Di Kabupaten Purwakarta, seorang Pengusaha Teh Sukses Kang H.Asep Haspulloh Warga Desa Sindangpanon Kecamatan Bojong Purwakarta. Ia berangkat Umroh bersama istri tercinta Teh Fitri dan anak pertamanya Muhammad Gilang (Agil) beserta 6 orang Tokoh Agama Desa Sindangpanon.

“Saya dan keluarga beserta 6 Orang Tokoh Agama Sindangpanon berangkat ke Tanah Suci Mekah tanggal 3 oktober dan selama 12 hari kami berada di Mekah-Madinah hingga tiba di Tanah Air Indonesia tanggal 15 oktober 2019,” ujar H. Asep Haspulloh saat ditemui awak media di rumah kediamannya Sindangpanon, kemarin.

Menurut pengakuan H. Asep bahwa setelah berangkat Ibadah Umroh, ia kepengen dan rindu sekali ingin rasanya melakukan Umroh kembali. “Setelah tiba di Indonesia, dalam benak dan fikiran ini, saya pengen melakukan Umroh lagi. Karna, tatkala saya berada di Mekah-Madinah betapa banyak Keagungan dan Keajaiban Allah SWT terjadi. Di saat saya berada di sana hati pun merasa tenang, beribadah nikmat dan banyak hal terjadi di luar nalar logika manusia,” ujarnya.

Diantaranya, saat saya berada di Pancuran Emas Mekah, selepas Sholat Shubuh secara spontan saya jalan dan bisa leluasa masuk di ruangan Hijir Ismail dan secara tiba-tiba saya diberikan segelas air jam-jam oleh seorang Tokoh Agama atau Syekh,” ujar H. Asep.

“Lebih aneh lagi, lanjut H. Asep, selama 12 hari saya berada di Mekah-Madinah, Buang Air Besar (BAB) hanya 2 kali. Sangat luar biasa Kekuasaan Allah SWT. Padahal, saya saat berada disana, tak lepas dari yang namanya makanan. Bahkan makan nasi pun 3 kali dalam waktu sehari semalam. Itulah Keagungan dan Keajaiban Allah SWT terjadi di Tanah Suci Mekah dan Madinah,” tambahnya.

Oleh karena itu, saya sangat merindukan kembali jika ada nasib bisa menginjakan kaki kembali ke Tanah Suci. Insya Allah, saya kepengen berangkat Umroh lagi,” pungkas H. Asep mengakhiri perbincangan.

Related Articles

Media Sosial

0FansSuka
0PengikutMengikuti
0PelangganBerlangganan
Google search engine

Berita Terbaru