Selasa, November 11, 2025

Kab.Sukabumi Menjadi Salah Satu Penyumbang Stunting di Jawa Barat

Pewarta : Ayi Suherman

Koran SINAR PAGI, Kab.Sukabumi,- Sebagian besar masyarakat mungkin belum memahami istilah yang disebut stunting, Penanganan kesehatan program bebas stunting melalui Kementerian Desa, menjadi salah satu program.

Kementerian Desa melalui Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD) Kab Sukabumi melaksanakan program pelatihan peningkatan kapasitas Pengembangan Sumber Daya Manusia (PSDM) di tingkat kabupaten.

Kabupaten Sukabumi menjadi salah satu kabupaten penyumbang stunting terbesar di Provinsi Jawa Barat, sebanyak sepuluh desa yang ada di kabupaten sukabumi terkena stunting.

Menurut Kepala Bidang Pemerintahan Desa,Syarif Hidayat, stunting adalah masalah kurang gizi kronis yang disebabkan oleh kurangnya asupan gizi dalam waktu cukup lama, sehingga mengakibatkan gangguan pertumbuhan pada anak.

Salah satu fokus pemerintah melalui perangkat desa, pendamping desa, pemberdayaan desa serta dari unsur kecamatan saat ini adalah upaya pencegahan stunting, upaya ini bertujuan agar anak-anak dapat tumbuh dan berkembang secara optimal dan maksimal.

“Terdapat tiga hal yang harus diperhatikan dalam pencegahan stunting,yaitu perbaikan terhadap pola makan,pola asuh,serta perbaikan sanitasi dan akses air bersih,” tuturnya.

Sebetulnya stunting dapat dicegah dari seribu hari pertama kehidupan mulai dari kehamilan dan setelah melahirkan dengan pola makan yang terjaga serta asupan gizi harus terpenuhi, karena stunting akan kelihatan di umur anak dua tahun di masa pertumbuhan.

Selain itu pola asuh dan status gizi sangat dipengaruhi oleh pemahaman orangtua, “Seorang ibu dalam mengatur kesehatan dan gizi di keluarganya. karena itu edukasi ini sangat diperlukan agar dapat mengubah perilaku yang bisa mengarahkan pada peningkatan kesehatan gizi atau ibu dan anaknya,” jelasnya.

Stunting merupakan ancaman utama terhadap kualitas tumbuh kembang anak,hal ini dikarenakan anak stunted,bukan hanya terganggu pertumbuhan fisiknya (bertubuh pendek atau kerdil) saja, melainkan terganggu juga perkembangan otaknya,yang mana akan sangat mempengaruhi kemampuan prestasi, produktivitas dan kreativitas di usia produktif.

Program pelatihan peningkatan pengembangan sumber daya manusia dalam pencegahan stunting melibatkan unsur dari dinas pendidikan dan dinas kesehatan sebagai pemateri dalam penyuluhan progam kesehatan dan pendidikan terhadap stunting, pungkasnya.

Related Articles

Media Sosial

0FansSuka
0PengikutMengikuti
0PelangganBerlangganan
Google search engine
Google search engine
Google search engine

Berita Terbaru